KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2/2022) mendeklarasikan operasi militer khusus terhadap Ukraina.
Tak lama pidato Putin yang disiarkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina.
Setelah itu, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Ukraina, Kiev, serta sejumlah kota besar di Ukraina.
Baca juga: Ukraina Tutup Seluruh Wilayah Udara untuk Penerbangan Sipil di Tengah Operasi Militer Rusia
“Saya telah membuat keputusan operasi militer,” kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, dikutip dari AFP.
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah berlarut-larut selama beberapa bulan terakhir. Barat selalu menuding Rusia berencana dan membuat dalih untuk menyerang Ukraina.
Selain itu, jurnalis asal Rusia peraih hadiah Nobel Perdamaian, Dmitry Muratov, jauh-jauh hari telah memperingatkan ancaman invasi Moskwa terhadap Ukraina.
Ketika menerima penghargaan tersebut di Oslo, Norwegia pada 10 Desember 2021, Muratov menyampaikan bahwa sejumlah pejabat Rusia mengipasi konflik di Ukraina.
Baca juga: Operasi Militer Rusia, Ledakan dan Sirene Serangan Udara Terdengar di Kiev Ibu Kota Ukraina
Dia menuturkan, orang-orang di dalam lingkaran kekuasaan di Rusia secara aktif mempromosikan gagasan perang dan konflik di Ukraina bisa pecah menjadi pertempuran.
Muratov menuturkan bahwa di Rusia, politikus yang menghindari pertumpahan darah dicap sebagai orang yang lemah.
Di sisi lain, sambung Muratov, mengancam dunia dengan perang adalah dianggap sebagai tugas patriot sejati di sana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.