Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Putin Perintahkan Serang Ukraina, Jurnalis Rusia Peraih Nobel Sudah Peringatkan Hal Ini

Kompas.com - 24/02/2022, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2/2022) mendeklarasikan operasi militer khusus terhadap Ukraina.

Tak lama pidato Putin yang disiarkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina.

Setelah itu, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Ukraina, Kiev, serta sejumlah kota besar di Ukraina.

Baca juga: Ukraina Tutup Seluruh Wilayah Udara untuk Penerbangan Sipil di Tengah Operasi Militer Rusia

“Saya telah membuat keputusan operasi militer,” kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, dikutip dari AFP.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah berlarut-larut selama beberapa bulan terakhir. Barat selalu menuding Rusia berencana dan membuat dalih untuk menyerang Ukraina.

Selain itu, jurnalis asal Rusia peraih hadiah Nobel Perdamaian, Dmitry Muratov, jauh-jauh hari telah memperingatkan ancaman invasi Moskwa terhadap Ukraina.

Ketika menerima penghargaan tersebut di Oslo, Norwegia pada 10 Desember 2021, Muratov menyampaikan bahwa sejumlah pejabat Rusia mengipasi konflik di Ukraina.

Baca juga: Operasi Militer Rusia, Ledakan dan Sirene Serangan Udara Terdengar di Kiev Ibu Kota Ukraina

Dia menuturkan, orang-orang di dalam lingkaran kekuasaan di Rusia secara aktif mempromosikan gagasan perang dan konflik di Ukraina bisa pecah menjadi pertempuran.

Muratov menuturkan bahwa di Rusia, politikus yang menghindari pertumpahan darah dicap sebagai orang yang lemah.

Di sisi lain, sambung Muratov, mengancam dunia dengan perang adalah dianggap sebagai tugas patriot sejati di sana.

“Yang kuat secara aktif mempromosikan gagasan perang,” ujar Muratov, sebagaimana dilansir Reuters, 10 Desember 2021.

Baca juga: China Tuduh AS Ciptakan Kepanikan dengan Sanksi ke Rusia terkait Ukraina


“Selain itu, di kepala beberapa geopolitikus gila, perang antara Rusia dan Ukraina bukanlah sesuatu yang mustahil lagi,” sambung Muratov.

Muratov adalah jurnalis sekaligus pemimpin redaksi surat kabar Novaya Gazeta. Dia diganjar Nobel Perdamaian 2021 bersama Maria Ressa, jurnalis dari Filipina.

Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada dua jurnalis itu sebagai pengakuan atas perjuangan mereka dalam kebebasan berekspresi.

Baca juga: Ukraina Klaim Rusia Lakukan Invasi Skala Penuh, Serang Kota-kota

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com