Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Negara Anggap Invasi Rusia ke Ukraina Telah Dimulai!

Kompas.com - 23/02/2022, 06:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

Dia mengizinkan pergerakan tambahan pasukan AS yang sudah ditempatkan di Eropa untuk memperkuat sekutu Baltik Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Bukan hanya AS

Inggris juga menganggap invasi Rusia ke Ukraina telah dimulai.

Dikutip dari Reuters, Juru Bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa, menyatakan bahwa keputusan Rusia untuk secara resmi mengakui dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri dan mengirim pasukan militer ke sana mungkin merupakan awal dari invasi skala penuh.

Inggris pun menyambut baik keputusan Jerman untuk menghentikan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2, kata juru bicara itu kepada wartawan.

"Kami percaya bahwa tindakan Rusia dalam semalam bisa menjadi awal dari invasi skala penuh, tetapi jelas kami ingin terus mengejar jalur diplomatik yang ada, dan kami akan berbicara dengan para pemimpin dunia lainnya," kata juru bicara PM Inggris.

Baca juga: Putin Kerahkan Tentara Rusia ke Donetsk dan Luhansk, Perang Kian Dekat?

PM Inggris Boris Johnson sendiri pada Selasa telah mengatakan bahwa Inggris akan memberikan sanksi kepada lima bank Rusia dan tiga orang kaya termasuk Gennady Timchenko setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur.

"Hari ini, Inggris memberikan sanksi kepada lima bank Rusia berikut: Rossiya, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank, dan Black Sea Bank, dan kami memberikan sanksi kepada tiga individu dengan kekayaan bersih yang sangat tinggi," kata Johnson kepada parlemen.

Johnson menyampaikan, Presiden Rusia Vladimir Putin akan menemukan bahwa dia sangat salah perhitungan jika Rusia menginvasi Ukraina.

Kanada adalah negara lain yang juga telah mengumumkan sanksi ekonomi putaran pertama terhadap Rusia atas krisis Ukraina.

PM Kanada Justin Trudeau pada Selasa, mengumumkan putaran pertama sanksi ekonomi terhadap Rusia sehari setelah Moskwa mengakui wilayah separatis Ukraina di Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah merdeka.

Trudeau mengatakan pemerintahnya akan melarang warga Kanada melakukan semua transaksi keuangan dengan apa yang disebut "negara merdeka" Luhansk dan Donetsk.

Baca juga: Donetsk dan Luhansk Diakui Merdeka oleh Rusia, Ini Reaksi Keras Pemimpin Dunia

“Kanada juga akan melarang warga Kanada terlibat dalam pembelian utang negara Rusia,” kata dia.

PM Kanada mengatakan pemerintahnya akan memberikan sanksi kepada anggota parlemen Rusia yang memilih keputusan untuk mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah independen.

"Kanada akan menerapkan sanksi tambahan pada dua bank Rusia yang didukung negara dan mencegah transaksi keuangan dengan mereka," kata Trudeau.

Trudeau juga mengatakan dia mengizinkan pasukan tambahan ke wilayah tersebut.

“Jadi hari ini, saya juga mengizinkan pengerahan hingga 460 anggota Angkatan Bersenjata Kanada untuk Operasi Reassurance. Ini melibatkan lebih banyak pasukan ke Latvia, serta pengerahan fregat tambahan dan pesawat patroli maritim,” katanya.

Trudeau sendiri menggambarkan langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah memerintahkan pasukan Rusia ke Ukraina timur sebagai "serangan yang jelas terhadap kedaulatan Ukraina."

"Jangan salah: ini adalah invasi lebih lanjut terhadap negara berdaulat dan itu sama sekali tidak dapat diterima," tegas dia seraya menambahkan "belum terlambat" bagi Rusia untuk mencari resolusi diplomatik.

Diplomasi intens selama berminggu-minggu sejauh ini gagal karena Moskwa menyerukan jaminan keamanan, termasuk janji bahwa tetangganya Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Pertama ke Donetsk dan Luhansk di Ukraina Usai Diakui Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com