Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdebatan Larangan Hijab di Negara Bagian India Kian Keruh

Kompas.com - 16/02/2022, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

NEW DELHI, KOMPAS.comLarangan hijab di perguruan tinggi di negara bagian Karnataka di India selatan telah memicu pertikaian besar.

Ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa serangan terhadap simbol dan praktik Muslim adalah bagian dari agenda sayap kanan Hindu yang lebih besar untuk memaksakan nilai-nilai mayoritas pada minoritas.

Dilansir Al Jazeera, 200 juta komunitas minoritas Muslim di negara itu khawatir larangan jilbab melanggar kebebasan beragama mereka yang dijamin di bawah konstitusi India.

Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di India

Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional sebelumnya mengatakan larangan jilbab akan menstigmatisasi dan meminggirkan perempuan dan anak perempuan.

Partai Bharatiya Janata (BJP), yang menjalankan pemerintahan di Karnataka dan juga di pusat, telah mendukung larangan diskriminatif tersebut.

BJP telah berkampanye selama beberapa dekade untuk penerapan Uniform Civil Code (UCC), yang diyakini minoritas akan sama dengan penerapan hukum Hindu.

Pada Selasa (15/2/2022), siswa perempuan Muslim yang mengenakan jilbab dilarang memasuki sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negara bagian.

Gambaran gadis-gadis Muslim yang melepas jilbab mereka di luar sekolah menciptakan kehebohan. Pengguna media sosial bahkan menyebutnya “penghinaan”.

Baca juga: Gerai KFC hingga KIA Ditutup Paksa di India Imbas Kicauan Soal Kashmir

“Sekitar 13 dari kami dibawa ke ruang terpisah karena kami mengenakan jilbab di atas seragam sekolah,” Aliya Meher, seorang siswa di Sekolah Umum Karnataka di distrik Shivamogga.

“Mereka mengatakan kepada kami bahwa kami tidak dapat mengikuti ujian jika kami tidak melepas jilbab kami. Kami menjawab dengan mengatakan bahwa dalam hal ini, kami tidak akan mengikuti ujian. Kami tidak bisa berkompromi dengan hijab.’”

“Tiba-tiba, mereka meminta kami melepas hijab,” ujarnya.

Reshma Banu, ibu dari salah satu siswa yang dilarang masuk ke sekolah yang sama, mengatakan larangan hijab itu “tidak dapat diterima”.

“Jilbab adalah bagian integral dari iman kita. Kami menerima anak-anak kami di sini karena kami pikir hak-hak mereka akan dihormati,” katanya.

Baca juga: Negara Bagian di India Tutup Sekolah Setelah Larangan Hijab Memicu Protes

Tetapi Susheela V, kepala Sekolah Umum Karnataka, mengatakan bahwa lembaganya “hanya mematuhi perintah pemerintah”.

“Ini hanya pemeriksaan awal dan kami dapat mengatur agar mereka dapat ikut ujian nanti,” katanya kepada Al Jazeera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com