Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Kaget Temukan Alat Reproduksi Wanita dan Testis Tambahan saat Operasi Ayah Tiga Anak

Kompas.com - 08/02/2022, 20:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

PRISTINA, KOMPAS.com - Dokter yang mengoperasi 'hernia' ayah tiga anak terkejut saat menemukan tonjolan berisi testis tambahan dan alat reproduksi perempuan.

Pria itu berusia 67 tahun dan lahir dengan hanya satu testis. Dia pergi ke rumah sakit di Kosovo dengan keluhan pembengkakan di pangkal pahanya yang telah berlangsung selama satu dekade.

Baca juga: Pria Jepang Sekap Seorang Dokter dan Tembak Perawatnya

Ketika dokter ahli bedah memeriksa massa berukuran 15 cm kali 10 cm di paha atas pasien itu, dia mendeteksi rahim, leher rahim, tuba falopi dan ovarium, serta testis yang hilang.

Dokter mendiagnosis pasien pria yang sudah menikah, yang dinyatakan memiliki alat kelamin pria normal, dengan Persistent Mullerian duct syndrome (PMDS).

Kondisi yang sangat langka tersebut terjadi ketika pria juga memiliki organ reproduksi wanita di samping penis dan skrotum mereka.

Tidak jelas seberapa umum kondisi ini, tetapi hanya 200 kasus telah dilaporkan dalam literatur medis.

Semua janin mengembangkan awal rahim, yang dikenal sebagai saluran Mullerian, tapi itu akan rusak pada awal perkembangan laki-laki.

Dalam kasus yang sangat jarang hal itu tidak terjadi, sehingga menyebabkan beberapa anak laki-laki dilahirkan dengan dua set organ reproduksi.

Gejala kondisi ini termasuk testis yang tidak turun dan hernia di celah kangkang. Tetapi organ wanita biasanya tidak ditemukan, kecuali pembedahan dilakukan untuk mengobati massa tersebut.

Baca juga: 16 Januari 1991: Dimulainya Perang Teluk Persia, Irak Digempur Operasi Badai Gurun

Sindrom saluran Mullerian persisten adalah kondisi genetik yang berarti bahwa kedua set alat kelamin akan terbentuk.

Kasus ini terungkap dalam jurnal Urology Case Reports oleh petugas medis yang bekerja di Universitas Prishtina di Kosovo seperti dilansir Daily Mail pada akhir bulan lalu.

Pasien sudah 10 tahun menderita benjolan yang membesar saat berdiri atau batuk, namun mengempis saat berbaring.

Akan tetapi, tidak jelas apakah ia memiliki benjolan tersebut sejak lahir.

Dokter mendiagnosisnya dengan hernia inguinalis – ketika jaringan menusuk di bagian atas paha bagian dalam.

Ini adalah jenis hernia yang paling umum dan terutama menyerang pria.

Dalam kasus pasien di Kosovo ini, selama operasi untuk memperbaikinya – yang biasanya mengharuskan dokter membuat sayatan untuk mendorong benjolan kembali ke perut – dokter menemukan 'struktur seperti buah pir' yang ternyata rahim.

Baca juga: Donor Ginjal untuk Pacar, Wanita Ini Dicampakkan Setelah Operasi Transplantasi Sukses

Mereka juga menemukan 'kantung skrotum' yang berisi tuba fallopi dan testis, yang memiliki ovarium yang melekat padanya.

Orang dengan PMDS berisiko lebih tinggi menjadi tidak subur, tetapi dokter mencatat kondisi tersebut tidak pernah memengaruhi kemampuan reproduksi pasien, karena ia memiliki tiga anak dan 'penis yang berkembang dengan baik' dengan lubang uretra di tempat yang benar.

Dokter memperkirakan antara 30 dan 80 persen pasien PMDS menderita hernia inguinalis, infertilitas atau pseudohermafroditisme – ketika mereka memiliki dua kelamin atau alat kelamin wanita di luar.

Dalam kasus ini, orang tua harus memutuskan jenis kelamin anak mereka, dengan pembedahan dan hormon seks juga perlu diperiksa.

Kasus ini muncul tujuh tahun setelah pengusaha Duane Walters menjadi pria Inggris pertama yang menjalani histerektomi (pengangkatan rahim melalui pembedahan), setelah dokter menemukan bahwa dia menderita PMDS.

Kondisinya ditemukan ketika dokter melakukan pengujuan kanker kandung kemih, setelah dia berulang kali mengeluarkan darah dalam urinnya.

Walters telah menderita nyeri haid dan ketegangan pra-menstruasi sejak dia masih remaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com