Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20.000 Ternak Mati Diterjang Badai dan Banjir Bandang Terburuk di Kenya

Kompas.com - 30/01/2022, 19:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

NORTH HORR, KOMPAS.com - Bangkai kambing dan domba berserakan di semak belukar di Kenya utara menjadi bukti kehancuran yang ditimbulkan oleh banjir terburuk yang melanda wilayah tersebut.

“Hanya di satu wilayah Kabupaten Marsabit, para penggembala kehilangan sekitar 20.000 kambing dan domba pekan lalu setelah hujan deras,” kata Roba Koto, pejabat tinggi pemerintah di daerah pemilihan North Horr.

Baca juga: Veto Rusia dalam Resolusi PBB tentang Perubahan Iklim Dianggap Kontroversial

Hujan deras datang dengan suhu yang lebih dingin dari biasanya, dan angin kencang mengoyak tanah penggembalaan yang biasanya semi-kering.

Mamo Konchora, seorang penggembala ternak dari suku Gabra, tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu kambing terakhir yang tersisa dari kawanannya, yang terbaring sekarat di sisinya.

Di dekatnya, penggembala lain, Guyo Gufu, berdiri tak berdaya, dengan 350 ekor kambingnya mati setelah badai.

Kambing yang saya punya hanya untuk disembelih, dimakan, dan dijual, sekarang saya tidak punya uang lagi,” katanya melansir Reuters pada Kamis (27/1/2022).

Bagian Marsabit mengalami hujan 90 mm (3,5 inci) dalam satu hari minggu lalu, hampir dua kali lipat jumlah harian yang diklasifikasikan sebagai hujan lebat, menurut Departemen Meteorologi Kenya.

Baca juga: Cek Klaim Keliru soal Perubahan Iklim yang Viral di Media Sosial

Terakhir kali daerah itu dilanda hujan serupa adalah pada 1998, menurut departemen itu.

Banjir tersebut menyusul kemarau dari Oktober hingga Desember yang melemahkan ternak, kata Koto, administrator lokal.

Kekeringan itu membuat tanah kering dan hewan-hewan yang bertahan hidup kurus kering dan tidak dapat dijual. Sementara lebih dari 2 juta orang di wilayah itu berjuang untuk menemukan cukup makanan.

Itu adalah musim ketiga berturut-turut dengan hujan lebat di Kenya timur dan utara, di mana menggembala menjadi sumber pendapatan utama penduduk, menurut Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan, sebuah badan pemerintah AS.

Para ahli mengatakan perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan kekeringan semacam itu.

Baca juga: Kriris Iklim Rupanya Tak Surutkan Dahaga Batu Bara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com