Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Melonjak, Kasus Harian Covid-19 Korea Selatan Capai 8.000 untuk Kali Pertama

Kompas.com - 25/01/2022, 20:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya jumlah kasus harian Covid-19 di Korea Selatan (Korsel) menembus angka 8.000 pada Selasa (25/1/2022).

Hal ini terjadi ketika varian Omicron mewabah di negara tersebut, meski perluasan aturan jarak sosial baru-baru ini mampu memperlambat laju penularan.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) melaporkan temuan 8.571 kasus baru pada Senin (24/1/2021), mengalahkan rekor sebelumnya 7.850 kasus pada pertengahan Desember 2021.

Baca juga: Korsel Kandangkan Seluruh Armada Jet Tempur F-35 karena Malafungsi hingga Mendarat Darurat

Rekor baru itu muncul di tengah penyebaran varian Omicron yang sangat menular namun kurang mematikan, yang mendominasi Korsel pekan lalu.

Korsel melanjutkan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat pada Desember 2021 selagi jumlah kasus harian memuncak dan sistem kesehatan terancam oleh lonjakan pasien kritis sebelum gelombang Omicron datang.

Kasus harian turun hampir separuhnya menjadi sekitar 4.000 kasus pada Januari ini. Namun, angka tersebut mulai kembali merangkak pada pekan lalu akibat infeksi Omicron dan mencatat level tertinggi kedua pada Sabtu.

Lonjakan tersebut memicu kekhawatiran atas kemungkinan gelombang yang lebih besar menjelang liburan Tahun Baru Imlek, ketika puluhan juta orang Korea biasanya bepergian untuk mengunjungi sanak saudara.

Baca juga: Jarang Terjadi, Orang Asing Masuk Korut dari Korsel Saat Tahun Baru 2022

Pejabat Kesehatan Korea Selatan mengatakan Omicron kemungkinan akan menyebabkan lebih dari 90 persen infeksi baru dalam dua hingga tiga minggu, sementara jumlah harian bisa mencapai 20.000 hingga 30.000 atau bahkan lebih tinggi.

Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada Senin mengeluarkan pernyataan khusus yang meminta masyarakat agar tidak melakukan perjalanan dan tidak berkumpul selama perayaan Imlek yang dimulai pada Sabtu.

"Tidak ada bedanya dengan menambahkan bahan bakar ke kobaran api jika jika mobilitas masyarakat tinggi dan saling berkunjung," katanya, sebagaimana diberitakan Kantor Berita Reuters, Selasa,

Menurut data KDCA, hingga kini Korsel telah melaporkan 733.902 kasus dan 6.540 kematian Covid-19 kendati hampir 95 persen populasi orang dewasa sudah disuntik vaksin Covid-19 lengkap dan lebih dari separuhnya telah mendapatkan vaksin booster.

Baca juga: Pembelotan Langka, Warga Korsel Menyeberang ke Korut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com