Memberikan data lebih detail, Mak mengatakan, bahwa dari 14.380 anak di bawah usia 12 tahun yang terinfeksi Covid-19 antara 21 Oktober 2021 dan 16 Januari 2022, 4 anak di antaranya atau 0,03 persen diketahui mengalami infeksi parah dan membutuhkan suplementasi oksigen atau perawatan ICU.
"Ada 15 anak dalam kelompok ini yang mengalami sindrom inflamasi multisistemik pada anak (MIS-C), komplikasi yang terlambat setelah sembuh dari infeksi Covid-19," terang dia.
Mak menerangkan, tingkat kejadian MIS-C di Singapura adalah sekitar 100 dalam 100.000 kasus, yang “bahkan lebih tinggi” daripada yang dilaporkan dalam studi internasional sebelumnya.
Menurut dia, setengah dari anak-anak dengan MIS-C ini membutuhkan perawatan ICU.
“Angka infeksi Covid-19 yang parah pada anak-anak atau mengalami komplikasi parah setelah infeksi Covid-19 bukanlah hal yang sepele. Penting bagi kami untuk mencatat bahwa sementara infeksi pada anak-anak umumnya tidak terlalu parah dibandingkan pada orang dewasa, infeksinya tidak ringan,” kata dia.
Baca juga: Tembus 600 Kasus, Pasien Omicron di Singapura Belum Ada yang Parah
Mak menyebut, empat anak yang membutuhkan perawatan oksigen atau perawatan ICU berusia antara kurang dari satu tahun hingga sembilan tahun, dan semuanya belum divaksinasi Covid-19.
“Sekarang dengan program vaksinasi nasional, tiga dari empat dari mereka akan memenuhi syarat untuk vaksinasi. Ini akan memperkuat kebutuhan untuk melindungi anak-anak kita dengan lebih baik dari Covid-19 dan risiko hasil yang buruk,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.