Apa yang akan dilakukan Vladimir Putin selanjutnya tidak jelas. Tetapi Barat, yang percaya Kremlin berinvestasi terlalu banyak dalam manuver publiknya di Ukraina, mendesak Rusia mundur sekarang, tanpa tuntutan apapun.
Pemerintahan AS di bawah Joe Biden sementara itu menunggu dengan gelisah terkait keputusan kuat Uni Eropa (UE) mengenai kemungkinan sanksi.
Semua tergantung pada tindakan apa yang diambil Moskwa. Apakah akan ada serangan militer ke Ukraina, serangan dunia maya, kampanye disinformasi atau - seperti yang dianggap paling mungkin - campuran serangan hibrida .
UE yang optimis memperkirakan blok tersebut akan menyetujui serangkaian kemungkinan sanksi pada 24 Januari, pada pertemuan para menteri luar negeri berikutnya. Tapi itu jauh dari jaminan.
Sejumlah negara Uni Eropa sedang membicarakan tentang dampak sanksi pada ekonominya masing-masing. Brussel biasanya membahas pembagian beban, tetapi hasil dari negosiasi itu mungkin tidak menyenangkan semua orang.
Baca juga: Serangan Siber Besar-besaran di Ukraina, Banyak Situs Web Pemerintah Diretas
Ada juga kekhawatiran luas di negara-negara UE tentang pasokan gas dari Rusia. Apalagi mengingat harga yang sudah begitu tinggi untuk rumah tangga Eropa musim dingin ini.
Washington mengatakan sedang mencari cara untuk mengurangi dampak pada pasokan energi.
Ia ingin mempercepat UE untuk menyetujui posisi tegas mengenai sanksi. Namun tahu bahwa soal kebijakan luar negeri, persetujuan harus bulat di antara negara-negara anggotanya.
Washington menegaskan mereka tidak bisa lagi membuang waktu, karena Kremlin sedang mempertimbangkan operasi "bendera palsu", "menyusun rencana mengambil opsi mengarang dalih untuk invasi" - yaitu menyalahkan Ukraina atas serangan yang akan dilakukan Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.