Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

145 Aktivis Dilaporkan Tewas di Kolombia Sepanjang 2021

Kompas.com - 18/01/2022, 09:38 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

BOGOTA, KOMPAS.com - Kolombia menyaksikan 145 pemimpin masyarakat dan aktivis pembela hak terbunuh sepanjang 2021.

Ombudsman Hak Asasi Manusia (HAM) Kolombia menyebut 2021 sebagai tahun yang ditandai dengan protes anti-pemerintah yang ditumpas secara brutal.

Jumlah korban aktivis yang tewas pada 2021 lebih rendah daripada tahun 2020, ketika 182 pembunuhan tercatat dua tahun lalu.

Baca juga: Menteri Kolombia Ancam Kartel Narkoba: Menyerah Atau Kami Akan Memburu Anda

Perwakilan Ombudsman Kolombia, Carlos Camargo, pada Senin (17/1/2022), merinci mereka yang terbunuh pada 2021, termasuk 32 perwakilan kelompok adat, 16 pendukung komunitas pedesaan atau pertanian, dan tujuh anggota serikat pekerja.

"Kami menolak tindakan ini yang terutama disebabkan oleh tindakan kriminal kelompok bersenjata ilegal," kata pernyataan itu tanpa menyebut nama pelaku, sebagaimana diberitakan AFP, Selasa (18/1/2022).

Kolombia secara resmi berdamai setelah menandatangani pakta dengan kelompok gerilya FARC pada 2016 untuk mengakhiri lebih dari setengah abad konflik bersenjata.

Tetapi, telah terjadi peningkatan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir karena perebutan wilayah dan sumber daya oleh gerilyawan pembangkang FARC, kelompok pemberontak ELN, pasukan paramiliter, dan kartel narkoba.

Wilayah dengan jumlah pembunuhan tertinggi tahun lalu sama di mana pertempuran sengit memperebutkan ribuan hektar tanaman obat-obatan atau tambang ilegal.

Baca juga: Gunung Api yang Menewaskan 25.000 Orang dan Menghancurkan Satu Kota di Kolombia Aktif Lagi

Kolombia adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi para aktivis, menurut kelompok pengamat seperti Global Witness.

Global Witness telah mengidentifikasi negara itu sebagai yang paling mematikan bagi para pencinta lingkungan, dengan 65 orang tewas pada 2020.

Pemerintah Presiden Ivan Duque menuduh pengedar narkoba berada di balik pembunuhan di negara itu, yang merupakan produsen kokain terbesar di dunia.

Pada Mei 2021, kekerasan juga menodai protes anti-pemerintah yang ditumpas secara brutal oleh polisi dan tentara.

Lebih dari 60 orang tewas dalam bentrokan berminggu-minggu dan tindakan keras yang dikutuk oleh PBB, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan kelompok hak asasi internasional.

Baca juga: Taruna Kolombia Diamuk Presiden Setelah Demonstrasikan Pasukan Nazi dalam Pertukaran Budaya dengan Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com