Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Orang Tewas Tertembak dalam Demonstrasi Anti-kudeta Militer di Sudan

Kompas.com - 18/01/2022, 07:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KHARTOUM, KOMPAS.com – Pasukan keamanan Sudan melepaskan tembakan yang menewaskan tujuh demonstran pada Senin (17/1/2022).

Kejadian itu terjadi dalam salah satu unjuk rasa paling mematikan terhadap kudeta militer.

Kekerasan terbaru yang terjadi di ibu kota Khartoum serta di kota-kota besar lainnya di Sudan terjadi menjelang kunjungan penting para diplomat Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Perdana Menteri Sudan Mengundurkan Diri Setelah 57 Orang Tewas dalam Protes Anti-kudeta

Di mana, AS sebelumnya menengahi untuk mengakhiri krisis selama berbulan-bulan di negara Afrika timur laut itu.

Perwakilan khusus PBB Volker Perthes mengutuk penggunaan peluru tajam yang terus-menerus untuk memadamkan protes.

Dia membenarkan setidaknya tujuh orang tewas dalam demonstrasi.

Sementara kedutaan AS di Khartoum mengkritik taktik kekerasan pasukan keamanan Sudan.

Sembilan anggota Dewan Keamanan PBB termasuk Inggris dan Perancis pun mendesak semua pihak untuk menahan diri dari penggunaan kekerasan, menekankan pentingnya pertemuan damai dan kebebasan berekspresi.

Diberitakan Kantor Berita AFP, Selasa (18/1/2022), tujuh kematian yang terjadi pada Senin menjadikan 71 jumlah demonstran yang terbunuh sejak pengambilalihan militer 25 Oktober 2021 yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan.

Baca juga: Tambang Emas Runtuh, 31 Penambang Tewas di Sudan

Perebutan kekuasaan militer memicu kecaman internasional, dan menggagalkan transisi yang rapuh ke pemerintahan sipil setelah penggulingan presiden otokratis lama Omar al-Bashir pada April 2019.

Para pengunjuk rasa yang terkadang sampai berjumlah puluhan ribu secara rutin turun ke jalan meskipun ada tindakan keras keamanan dan pemutusan komunikasi secara berkala sejak kudeta.

Disebut sebagai pembantaian

Pada Senin, petugas medis anti-kudeta mengatakan tiga pengunjuk rasa ditembak mati oleh milisi dewan militer putschist.

Sementara kemudian, Komite Pusat independen Dokter Sudan melaporkan empat demonstran lagi tewas dalam pembantaian oleh otoritas kudeta.

Petugas medis melaporkan beberapa demonstran lainnya terluka oleh kontak langsung.

Blok sipil utama Sudan, Forces for Freedom and Change, kemudian menyerukan "pembangkangan sipil" menyusul apa yang mereka juluki sebagai "pembantaian".

Baca juga: Penyakit Misterius Tewaskan Hampir 100 Orang di Sudan, Masih dalam Penyelidikan WHO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com