Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga China Diminta Hati-hati Beli Barang Impor, Waspadai Penularan Covid-19 Lewat Benda

Kompas.com - 17/01/2022, 19:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com – Warga di Beijing, China diminta untuk berhati-hati dalam membeli produk dari luar negeri.

Imbauan ini muncul setelah pihak berwenang Beijing menemukan wanita yang terinfeksi Covid-19 tidak melakukan perjalanan atau melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Pihak berwenang mengaku telah menguji sekitar 13.000 orang yang tinggal atau bekerja di daerah yang sama.

Baca juga: China Tingkatkan Kewaspadaan Covid-19 Saat Liburan Imlek Dimulai

Pejabat kesehatan Beijing, Pang Xinghuo pada Senin (17/1/2022), mengatakan bahwa virus corona telah ditemukan di permukaan surat yang diterima orang yang terinfeksi dari Kanada, serta di dalam surat yang belum dibuka.

“Puluhan surat dari batch yang sama diuji, dan 5 menunjukkan jejak positif Covid-19, termasuk sampel dari dalam surat yang belum dibuka,” kata Pang kepada wartawan, sebagaimana diberitakan Kantor Berita AFP, Senin.

Menurut dia, strain virusnya berbeda dari kasus Omicron di China, dan mirip dengan strain yang diidentifikasi dari Amerika Utara bulan lalu.

"Kami sampai pada kesimpulan bahwa kemungkinan infeksi virus melalui obyek yang masuk tidak dapat dikesampingkan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, warga harus berusaha menghindari membeli barang dari luar negeri atau impor selama wabah.

"Jika Anda menerima surat luar negeri, Anda harus mengenakan masker dan sarung tangan sekali pakai untuk mengurangi kontak langsung," saran Pang.

Baca juga: Jelang Olimpiade Beijing, Kasus Covid-19 China Melonjak Tertinggi sejak Maret 2020

Dia juga menyarankan orang-orang untuk membuka paket di luar ruangan.

Teori dari Beijing menyatakan bahwa virus corona itu tidak berasal dari China tetapi mungkin “diimpor” dalam makanan beku.

Tetapi, dalam laporan tahun lalu dari pada ahli internasional yang ditunjuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut penularan virus corona lewat benda kecil kemungkinan.

China telah menghubungkan sejumlah kluster virusnya dengan produk yang diimpor dari luar negeri.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS sendiri mengatakan di situs webnya bahwa "mungkin" orang terinfeksi melalui kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi, tetapi risikonya rendah.

Dalam tiga hari, akan ada pengurangan 99 persen jejak virus yang tertinggal di permukaan.

Analis sendiri telah memperingatkan pendekatan nol-Covid China yang sedang berlangsung akan semakin membebani ekonomi.

Baca juga: Buah Jernang dari Aceh Jadi Incaran China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com