Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berharap Pasukan Rusia Segera Tinggalkan Kazakhstan, Apa Alasannya?

Kompas.com - 12/01/2022, 06:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Selasa (11/1/2022), meminta Rusia untuk segera memenuhi permintaan Kazakhstan untuk menarik pasukannya keluar dari negara itu.

Sebelumnya AS juga mempertanyakan pengerahan pasukan tersebut menyusul kerusuhan yang jarang terjadi di negara Asia Tengah itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa AS menyambut baik kembalinya ketenangan di Kazakhstan setelah puluhan orang tewas dan Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengeluarkan perintah tegas untuk menghentikan kerusuhan.

Baca juga: Usai Kerusuhan Kazakhstan, Warga Ungkap Kesulitan Hidup di Negara Kaya Sumber Daya

"Kami juga menyambut baik pengumuman Presiden Tokayev bahwa pasukan penjaga perdamaian kolektif CSTO (Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif) telah menyelesaikan misi mereka," kata Price dikutip dari Kantor Berita AFP, Rabu (12/1/2022).

Dia menyampaikan, sampai pasukan penjaga perdamaian CSTO belum ditarik dari Kazakhstan, AS akan terus menyerukan semua pasukan CSTO untuk dapat menghormati hak asasi manusia (HAM) internasional dan menegakkan komitmen bisa segera meninggalkan Kazakhstan seperti yang diminta oleh Pemerintah Kazakhstan.

Presiden Kazakstan Tokayev pada Selasa kemarin telah mengumumkan bahwa "penarikan bertahap" pasukan dari CSTO yang dipimpin Moskow akan dimulai dalam dua hari dan memakan waktu tidak lebih dari 10 hari.

Tetapi, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sebelumnya telah lebih dulu mengatakan bahwa pasukan akan kembali hanya ketika situasinya "stabil sepenuhnya".

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sempat membuat marah Moskow dengan secara terbuka memperingatkan bahwa Rusia akan mencoba untuk memperkuat pengaruhnya di Kazakhstan.

Baca juga: Pasukan Rusia Akan Tinggalkan Kazakhstan dalam 2 Hari

"Begitu orang Rusia berada di rumah Anda, terkadang sangat sulit untuk membuat mereka pergi," kata Blinken.

Dia meyakini Pemerintah Kazakhtsan pada dasarnya dapat mengatasi persoalannya sendiri dalam mereda kerusuhan yang terjadi di negaranya.

“Tampaknya bagi saya bahwa otoritas dan pemerintah Kazakhstan tentu memiliki kapasitas untuk menangani protes dengan tepat, untuk melakukannya dengan cara yang menghormati hak-hak pengunjuk rasa sambil menjaga hukum dan ketertiban, jadi tidak jelas mengapa mereka merasa perlu untuk bantuan dari luar,” kata Blinken.

Dia pun meminta pasukan asing dan otoritas Kazakhstan untuk mematuhi standar HAM internasional.

Peringatan Blinken itu keluar beberapa jam setelah Presiden Kassym-Jomart Tokayev berterima kasih kepada Rusia atas bantuannya a dan mengeluarkan perintah tembak-menembak dalam kerusuhan Kazakhstan.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Kazakhstan Versi Pemerintah: Penyebab Demo hingga Penetapan Hari Berkabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com