Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang di Pengadilan, Novak Djokovic Dibebaskan dari Tahanan Imigrasi Australia

Kompas.com - 10/01/2022, 14:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MELBOURNE, KOMPAS.com - Seorang hakim Australia pada Senin (10/1/2022) memutuskan bahwa Novak Djokovic bisa segera dibebaskan dari penahanan imigrasi karena menganggap keputusan pemerintah untuk mencabut visa petenis putra nomor 1 dunia itu untuk memasuki Australia "tidak masuk akal".

Diberitakan Reuters, Senin, Hakim Anthony Kelly memerintahkan Djokovic dibebaskan dalam waktu 30 menit dan paspor serta dokumen pribadi lainnya dikembalikan kepadanya.

Keputusan ini pun memungkinkan petenis itu kembali mendapatkan kesempatan untuk memenangi rekor gelar Grand Slam ke-21 di Australia Terbuka mendatang.

Baca juga: Sidang Visa Novak Djokovic Dimulai, Ini 4 Kemungkinan Nasibnya di Australia

Kelly, yang sebelumnya dalam persidangan telah mengkritik interogasi selama berjam-jam terhadap Djokovic di bandara Melbourne ketika mendarat pada hari Rabu (5/1/2022), mengatakan bahwa baik wawancara maupun pembatalan visa "tidak masuk akal".

Hakim mengatakan, Djokovic tidak diberi cukup waktu untuk berbicara dengan penyelenggara tenis dan pengacara untuk menanggapi sepenuhnya setelah dia diberitahu tentang niat untuk membatalkan visanya.

Sementara itu, pengacara pemerintah federal mengatakan dalam pengadilan bahwa menteri imigrasi negara itu berhak menggunakan kekuasaan pribadinya untuk mencabut kembali visa Djokovic.

Setelah memastikan bahwa langkah seperti itu jika diambil akan menghalangi Djokovic dari Australia selama 3 tahun, Kelly memperingatkan para pengacara pemerintah bahwa "pertaruhannya sekarang telah meningkat, bukannya surut".

Baca juga: Aturan Vaksinasi Covid-19 di Australia dan Kenapa Novak Djokovic Dilarang Masuk

Juru bicara menteri imigrasi Australia, Alex Hawke, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Nasib Djokovic di Australia telah menjadi perhatian publik dunia, yang menciptakan ketegangan politik antara Pemerintah Serbia dan Pemerintah Australia, serta memicu perdebatan sengit mengenai mandat vaksinasi nasional.

Djokovic sebelumnya ditahan pihak imigrasi Australia di bandara Melborune.

Petenis 34 tahun itu ditahan di sebuah hotel detensi imigrasi bersama tahanan pencari suaka jangka panjang sejak Kamis (6/1/2022).

Dia berada di ruang pengacaranya pada hari Senin ini untuk mendengar putusan, termasuk pemerintah yang diperintahkan untuk membayar biayanya.

Pengacaranya berpendapat bahwa infeksi Covid-19 baru-baru ini membuat Djokovic memenuhi syarat untuk pengecualian medis dari persyaratan bagi warga negara non-Australia yang memasuki negara itu untuk divaksinasi ganda.

Pemerintah Australia bagaimanapun telah berargumen bahwa non-warga negara tidak memiliki hak jaminan masuk ke Australia dan mempertanyakan pengecualian yang diklaimnya.

Baca juga: Kronologi Pelarangan Novak Djokovic Masuk ke Australia karena Tidak Divaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com