Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Telanjang, Rambut Kemaluan, dan Sensor, Mengapa Mengundang Perdebatan Kaum Nudis?

Kompas.com - 10/01/2022, 13:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Jika ini tidak memungkinkan, mereka perlu memanipulasi negatif fotografi untuk mengaburkan alat kelamin, melembutkannya secara visual, atau bahkan mengecat pakaian dalam.

Argumentasi kaum nudis

Para nudis di periode awal bersikeras bahwa telanjang, di luar ruangan, dalam kelompok, baik untuk kesehatan fisik dan mental.

Mereka juga menginginkan perbedaan moral yang jelas dibuat antara tubuh telanjang dan hasrat seksual.

Mereka berpendapat, pada 1930-an, di halaman majalah mereka, Sun Bathing Review, bahwa "fotografi yang jujur" akan mendorong kejujuran mental, dan membantu menghapus gagasan kasar tentang kerahasiaan seks".

Foto-foto yang diedit, di sisi lain, "lebih cenderung menciptakan rasa mual, kemunafikan, dan kesalahpahaman, dan dengan demikian menghambat kemajuan yang kita coba buat menuju kebebasan dan kewarasan".

Tubuh-tubuh yang di-retouch digambarkan sebagai "dimutilasi", namun para nudis mengakui bahwa alternatifnya, "sebuah dunia bergambar di mana semua orang membelakangi penonton", mempertaruhkan sikap monoton.

Majalah-majalah nudis pertama di Inggris menemui kendala tentang apa yang dapat mereka gambarkan bahkan ketika mereka tidak setuju dengan penilaian hukum tentang apa yang cabul.

Baca juga: Majikan Intip ART Saat Telanjang dan Ganti Baju, Terungkap dari Kamera Tersembunyi

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Poster nudis.

Undang-undang Publikasi Cabul tahun 1857 telah ditetapkan untuk menuntut karya-karya pornografi - tetapi karena cabul dan pornografi bergantung pada mata yang melihatnya, selama lebih dari satu abad diperlukan perdebatan baru dalam setiap kasus.

Definisi kecabulan oleh Ketua Mahkamah Agung Cockburn pada tahun 1868 bertahan selama sebagian besar abad ke-20: yang dapat "mencemari dan merusak orang-orang yang pikirannya terbuka terhadap pengaruh-pengaruh tidak bermoral seperti itu dan ke pihak mana publikasi semacam ini dapat dilihat".

Mengingat premisnya yang tidak jelas, penuntutan kecabulan bertumpu pada berbagai faktor termasuk "keadaan publikasi". Alec Craig, seorang nudis yang bersemangat dan pengkampanye anti-sensor yang gencar, menyarankan pada tahun 1930-an bahwa "foto yang diambil di kamp nudis tidak dapat dianggap 'cabul'".

Namun dia memperingatkan: "Apa yang mungkin benar-benar tidak berbahaya dalam satu situasi mungkin 'cabul' di situasi lain. Sebagai contoh ekstrem," katanya, "foto-foto telanjang, yang dalam keadaan normal tidak dapat dibantah, dapat dianggap 'cabul' jika diedarkan di sekolah biara."

Demikian juga, di luar pembingkaian majalah nudis yang cermat, sebuah foto telanjang membawa berbagai makna yang terbukti sulit dijabarkan di pengadilan.

Majalah-majalah nudis menerbitkan foto-foto untuk menunjukkan cita-cita gerakan itu, tetapi banyak anggotanya tidak ingin digambarkan karena alasan kehormatan.

Beberapa praktisi adalah fotografer profesional. Mereka yang lebih suka menggunakan model sebagai subyek.

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Phyllis Dixey.

Gambaran nudisme yang muncul adalah campuran dari foto-foto candid kehidupan di kamp, penggambaran lukis tubuh-tubuh muda yang langsing dalam suasana pedesaan, dan foto aksi yang menunjukkan tubuh atletis berolahraga.

Karena tubuh pria perlu diedit lebih lanjut untuk lolos sensor, dan karena nudisme pada awalnya didominasi oleh pria (sebagai anggota, fotografer, penulis, editor, dan pembaca), wanita telanjang adalah fokus fotografi utamanya.

Pada tahun 1930-an, foto telanjang wanita dapat ditemukan di dinding pameran fotografi serta di halaman buku seni, anatomi dan antropologi, majalah pria, surat kabar harian, mingguan fotojurnalis, dan bulanan naturis.

Dalam beberapa kasus, dengan konteks yang disesuaikan, gambar-gambar yang sama dapat muncul di semua media tersebut, menantang klaim nudisme bahwa publikasi dan foto-fotonya berbeda secara moral dan estetis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com