Rusia Kembali Uji Coba Senjata Hipersonik, 12 Rudal Zircon Diluncurkan

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia berhasil menguji coba sekitar 12 rudal jelajah hipersonik Zircon.

Laporan uji coba rudal hipersonik Rusia tersebut diwartakan kantor berita Interfax pada Jumat (31/12/2021) mengutip armada utara.

Melansir Reuters, sebanyak 10 rudal diluncurkan dari kapal fregat sedangkan dua lainnya diterbangkan dari kapal selam.

Baca juga: Upaya China Jadi Kekuatan Militer Terbesar di Dunia: Habiskan Banyak Uang dan Genjot Senjata Hipersonik

Interfax melaporkan, uji coba rudal hipersonik Zircon tersebut dilakukan pekan lalu dan dipuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin menuturkan, rudal hipersonik Zircon merupakan sebagai bagian dari generasi baru sistem senjata yang tak tertandingi.

Putin menyebut, uji coba rudal tersebut adalah peristiwa besar dalam kehidupan negara.

Dia menambahkan, uji coba rudal hipersonik Zircon terbaru adalah langkah penting dalam meningkatkan kemampuan pertahanan Rusia.

Baca juga: Menhan AS Kecam Pembuatan Senjata Hipersonik China

Rudal hipersonik dapat melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan melakukan manuver di tengah perjalanan.

Kemampuannya rudal hipersonik tersebut membuatnya jauh lebih sulit untuk dilacak dan dicegat sistem pertahanan udara daripada rudal jenis lain.

Sebelumnya, pada Oktober 2021, Rusia juga menguji coba peluncuran rudal Zircon dari kapal selam.

Dalam uji coba itu, Rusia menembakkan rudal Zircon dari kapal selam nuklir Severodvinsk dan mencapai target uji di Laut Barents.

Baca juga: Menhan AS Kecam Pembuatan Senjata Hipersonik China

“Uji coba peluncuran rudal Zircon dari kapal selam nuklir dianggap berhasil," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Zircon juga sudah menjalani sejumlah tes dalam beberapa tahun terakhir, termasuk peluncuran dari kapal fregat Admiral Gorshkov.

Rudal hipersonik Zircon diperkirakan akan memasuki layanan pada paruh pertama 2022 sambil menunggu penyelesaian sejumlah uji coba yang masih berlangsung.

Baca juga: Senjata Hipersonik di Negara-negara Asia Pasifik