Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Hukum Puluhan Pejabat Pemkot Xi'an karena Covid-19 Melonjak hingga Lockdown

Kompas.com - 24/12/2021, 21:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

XI'AN, KOMPAS.com - Badan disipliner China pada Jumat (24/12/2021) menghukum puluhan pejabat Pemerintah Kota Xi'an, karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 hingga mengakibatkan lockdown.

China, tempat virus corona pertama kali terdeteksi pada akhir 2019, sangat waspada terhadap kasus baru saat bersiap mengadakan Olimpiade Musim Dingin pada Februari 2022 di ibu kota Beijing.

Negara berpenduduk terpadat di dunia itu dapat mengurangi kasus hingga seminimal mungkin berkat strategi nol-Covid dari pembatasan perbatasan yang ketat, karantina yang panjang, dan lockdown dengan target tertentu.

Baca juga: China Lockdown 13 Juta Orang di Xian akibat Lonjakan Covid-19

Namun, kasus-kasus Covid-19 melonjak dalam beberapa pekan terakhir, dan kota Xi'an yang berpenduduk 13 juta orang di-lockdown mulai Kamis (23/12/2021).

Tempat-tempat bisnis juga ditutup, dan pengujian massal dilakukan.

Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengatakan, 26 pejabat Partai Komunis dihukum karena tidak cukup teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah.

Xi'an melaporkan 49 kasus baru pada hari Jumat, sehingga total menjadi lebih dari 250 dalam beberapa pekan terakhir.

Pejabat China yang dianggap gagal mengendalikan virus corona di wilayahnya biasanya dipecat atau ditegur.

Pernyataan itu mengatakan, inspeksi mengungkapkan ada pendekatan yang lemah untuk pengujian dan respons tidak terkoordinasi yang menghambat pelacakan kontak di Xi'an.

Pihak berwenang menekan "masalah birokrasi dalam pekerjaan pengendalian penyakit seperti melalaikan tanggung jawab, tidak mengambil tindakan, membuang-buang uang, dan menangani hal-hal dengan cara yang negatif", kata seorang pejabat disiplin Partai Komunis China dikutip dari AFP.

Baca juga: Muncul 127 Kasus Covid, China Langsung Lockdown 13 Juta Orang

Sekretaris partai di Mongolia Dalam dipecat setelah daerahnya dilanda klaster Covid-19 pada Oktober, sementara kepala komisi kesehatan kota Zhengzhou dipecat pada Agustus setelah kasus musim panas ini.

Kasus-kasus dari Xi'an sejauh ini telah menyebar ke lima kota lain termasuk Beijing, menurut media pemerintah, memicu kekhawatiran tentang seberapa cepat virus itu dapat menyebar secara geografis ke seluruh China yang luas.

Di bawah aturan lockdown Xi'an, sejak Kamis hanya boleh satu orang per rumah yang ke luar setiap dua hari untuk membeli kebutuhan.

Penduduk yang ingin meninggalkan kota harus terlebih dahulu mengajukan permohonan, sementara tempat-tempat utama termasuk museum yang menampung Tentara Terakota - makam kaisar pertama China - ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Baca juga: China Kembali Nyalakan “Matahari Buatan”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com