Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Pernah Eksekusi 7 Orang karena Tonton Video Korea Selatan

Kompas.com - 16/12/2021, 20:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Kim Jong Un telah memimpin eksekusi publik terhadap tujuh orang yang dituduh menonton atau mendistribusikan video Korea Selatan.

Dilansir Independent, kelompok HAM Kerja Keadilan Transisi yang berbasis di Seoul, yang melakukan wawancara dengan 683 pembelot Korea Utara selama periode enam tahun, mendokumentasikan total 27 eksekusi.

Sebagian besar oleh regu tembak, atas tuduhan yang juga terkait dengan narkoba, prostitusi, dan perdagangan manusia.

Baca juga: 10 Tahun Kim Jong Un Berkuasa, Pembuktian Diktator Muda dengan “Tongkat Ajaib” Nuklirnya

Hal ini senada dengan klaim pada Mei 2021 oleh surat kabar online yang dikelola pembangkang yang berbasis di Korea Selatan, Daily NK, bahwa pihak berwenang Korea Utara telah secara terbuka mengeksekusi seorang pria.

Pria itu secara ilegal dituduh menjual CD dan USB yang diisi dengan film dan video musik Korea Selatan.

Dari tujuh kasus terdokumentasi tentang individu yang didakwa menonton atau mendistribusikan media Korea Selatan, enam terjadi di Hyesan, provinsi Ryanggang antara 2012 dan 2014.

Ada pula satu di Kota Chongjin, provinsi Hamgyong Utara, pada 2015.

Baca juga: Ketika Kim Jong Un Ingin Bagi-bagi Permen Saat Ulang Tahun tapi Minta Rakyat yang Bayar

Studi yang berjudul "Pemetaan Pembunuhan di Bawah Kim Jong Un: Respons Korea Utara terhadap Tekanan Internasional" juga menemukan bahwa Pyongyang telah mulai melakukan hukuman mati secara pribadi.

Ini sebagai tanggapan atas pengawasan internasional yang lebih besar terhadap pelanggaran HAM, yakni menghentikan penyaringan informasi.

“Temuan kami menunjukkan bahwa rezim Kim Jong Un lebih memperhatikan masalah hak asasi manusia karena meningkatnya pengawasan internasional,” kata Park Ah-yeong, penulis utama laporan tersebut.

"Ini tidak berarti situasi hak asasi manusia di sana membaik. Pembunuhan yang dipimpin negara terus terjadi dengan cara yang mungkin tidak terlihat secara publik seperti sebelumnya," tambahnya.

Baca juga: Kim Jong Un Larang Warganya Kenakan Mantel Kulit

Korea Utara telah membantah keberadaan kamp penjara dan menuduh negara-negara Barat menggunakan kritik terhadap HAM.

Kim menganggap tuduhan sebagai bagian dari kebijakan permusuhan terhadapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com