Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyamar Jadi Putrinya, Ibu Ini Berhasil Masuk Universitas dan Kencani Pemuda

Kompas.com - 11/12/2021, 14:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MISSOURI, KOMPAS.com - Seorang ibu di Amerika Serikat (AS) harus berurusan dengan polisi setelah terbukti mencuri identitas putrinya untuk mendapatkan pinjaman uang, mendapatkan surat izin mengemudi (SIM), mendaftar di universitas, dan bahkan berkencan dengan pria yang lebih muda.

Ibu itu bernama Laura Oglesby, 48.

Dia menyamar sebagai putrinya, Lauren Hays, selama lebih dari dua tahun dan menipu pemerintah federal serta penduduk setempat di Mountain View, Missouri, AS.

Baca juga: Hampir Tercuci di Laundry, Tiket Lotre Pria Ini Malah Menang Jackpot

Oglesby mengajukan permohonan kartu Jaminan Sosial atas nama Hays pada 2016.

Dia yang saat itu masih berusia 43 tahun mengambil identitas putrinya.

Oglesby mengatakan bahwa dia adalah Lauren Hays dan berusia 22 tahun.

Perempuan yang berasal dari Arkansas ini kemudian merayu pria yang tidak curiga bahwa Oglesby sebenarnya sudah berusia lebih dari 40 tahun, bukan 20 tahun.

Kepala Departemen Kepolisian Mountain View, Jamie Perkins mengatakan kepada New York Times bahwa semua orang percaya Oglesby masih berusia 22 tahun.

“Dia bahkan punya pacar yang percaya bahwa dia berusia itu (22 tahun)," kata Perkins sebagaimana dilansir Mirror, Jumat (10/12/2021),

Foto-foto yang diperoleh stasiun berita Missouri KY3 tampaknya menunjukkan Oglesby membuat Snapchat atas nama Lauren dan membagikan gambar dirinya dengan filter untuk membuat dirinya terlihat lebih muda.

Foto Oglesby untuk merayu pria yang lebih muda dengan berpura-pura menjadi setidaknya dua dekade lebih muda.Daily Mail Foto Oglesby untuk merayu pria yang lebih muda dengan berpura-pura menjadi setidaknya dua dekade lebih muda.

Detektif Stetson Schwien, mengatakan bahwa Oglesby telah sepenuhnya mengadopsi gaya hidup orang yang lebih muda, mulai dari persoalan pakaian, rias wajah, dan kepribadian.

“Dia sepenuhnya berasumsi menjadi orang yang lebih muda di awal usia 20-an," kata Schwien.

Ibu yang manipulatif itu tinggal bersama pasangan suami istri, Avery dan Wendi Parker di Montain View.

Pasangan itu percaya Oglesby adalah seorang wanita muda yang melarikan diri dari situasi kekerasan dalam rumah tangga.

Oglesby mengatakan namanya adalah "Lauren Hays" dan dia tinggal bersama selama hampir dua tahun.

Baca juga: Viral: Gara-gara Tolak Bersihkan Salju, Pria Ini Tinggalkan Istrinya

Selama waktu itu, Oglesby mengajukan SIM Missouri atas nama Lauren dan kemudian mendaftar di Southwest Baptist University.

Dia lantas mengajukan permohonan bantuan keuangan dan menerima 9.400 dollar AS dalam pinjaman mahasiswa federal, 5.920 dollar AS dalam Pell Grants, dan 1.863 dollar AS dalam biaya keuangan.

Oglesby bahkan bekerja di perpustakaan setempat, di mana penduduk setempat mengenalnya sebagai Lauren Hays.

Penipuan Oglesby yang rumit akhirnya ketahuan setelah lebih dari dua tahun.

Pada Agustus 2018, polisi di Mountain View dihubungi oleh pihak berwenang di Arkansas yang meyakini Oglesby menggunakan nama putrinya untuk melakukan penipuan.

Penyelidik kemudian mendekati Oglesby yang pada awalnya menyangkal semua tudingan penipuan. Tetapi, dengan adanya bukti tambahan, dia akhirnya mengakui telah melakukan penipuan.

Oglesby menghadapi tuntutan lima tahun penjara tanpa pembebasan bersyarat setelah mengaku bersalah atas satu tuduhan sengaja memberikan informasi palsu kepada Layanan Jaminan Sosial.

Baca juga: Rangkap Jabatan Jadi Guru dan Perangkat Desa, Pria Ini Dicoret dari Daftar Cakades di Probolinggo

Di bawah persyaratan persetujuan pembelaannya, Oglesby juga harus membayar ganti rugi 17.521 dollae AS kepada Southwest Baptist University dan putrinya.

Sementara itu, Wendy Parker menyatakan bahwa bukanlah dirinya atau istrinya yang merasa paling disakiti atas tindakan penipuan oleh Oglesby, melainkan adalah putrinya.

“Saya hanya ingin mengatakan kepadanya bahwa orang yang paling dia sakiti bukan kami, tapi anak-anaknya,” kata Wendy ditutip dari DailyMail, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com