Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Merokok di Selandia Baru Dinilai Mengabaikan Tren Vape

Kompas.com - 11/12/2021, 13:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

SELANDIA BARU, KOMPAS.com – Selandia Baru berencana melarang kaum muda membeli rokok seumur hidup mereka.

Jika terealisasi, aturan itu bisa jadi akan menjadi pelarangan peredaran rokok paling berat di dunia dan tentunya menghantam industri tembakau.

Selandia Baru melakukan hal itu karena menganggap upaya pemberantasan rokok lainnya bakal memakan waktu terlalu lama.

Baca juga: Selandia Baru Akan Larang Generasi Muda Beli Rokok Seumur Hidup

Tapi, peraturan baru tersebut tidak mencakup vaping atau penggunaan rokok elektrik (vape).

Padahal vape dilaporkan bisa jauh lebih berbahaya daripada rokok konvensional.

Kepala eksekutif Asthma and Respiratory Foundation NZ (ARFNZ) di Selandia Baru, Letitia Harding, menyesalkan pelarangan vape tak ikut diatur.

"Sungguh luar biasa memiliki generasi yang bebas asap rokok tetapi ada beberapa kekhawatiran seputar pesan penggunaan vaping untuk berhenti merokok, dan vaping kurang berbahaya atau tanpa bahaya," ungkap Letitia yang berkampanye atas nama penderita asma dan masalah pernapasan lainnya sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (10/12/2021).

Vaping melibatkan pemanasan cairan yang mengandung nikotin dalam alat yang disebut e- cigarette dan mengubahnya menjadi uap yang dihirup pengguna.

Sebuah survei nasional terhadap 19.000 siswa sekolah menengah bulan lalu di Selandia Baru menunjukkan bahwa lebih dari seperempatnya secara teratur menggunakan vape, sementara sekitar 15 persen melaporkan merokok secara konvensional.

Temuan ini menunjukkan adanya peningkatan yang nyata dalam penggunaan vape selama dua tahun terakhir bagi kaum muda di Selandia Baru.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Survei yang dilakukan oleh ARFNZ dan Secondary Principals' Association of NZ menemukan bahwa banyak kaum muda mengonsumsi vape nikotin tinggi tanpa pernah merokok dan dengan cepat menjadi kecanduan nikotin.

"Kami benar-benar memiliki masalah dengan vaping dan dalam 15 tahun kami akan mencoba menjauhkan para pemuda ini dari vape," kata Harding.

Selandia Baru terbilang terlambat dalam mengatur penggunaan vape dan masih relatif liberal. Di mana, di negara ini masih memungkinkan peredaran cairan vape dengan kandungan 60 miligram nikotin per milimeter cairan.

Ini berbeda dengan Uni Eropa yang memiliki batas 20 miligram.

Sementara, Australia telah pada Oktober 2021 bahwa orang tidak akan lagi dapat membeli produk vape nikotin tanpa resep.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com