CANBERRA, KOMPAS.com – Australia melaporkan temuan kasus Covid-19 varian "mirip Omicron” pada seorang pelancong dari Afrika Selatan pada Rabu (8/12/2021).
Varian tersebut lebih sulit dideteksi dibandingkan Covid-19 varian Omicron yang pertama kali dilaporkan pada akhir bulan lalu.
Pejabat Negara Bagian Queensland mengatakan kepada Bloomberg bahwa berdasarkan pengurutan genom, varian tersebut memiliki setengah dari struktur genetik varian Omicron.
Baca juga: WHO: Risiko Infeksi Ulang Varian Omicron Mungkin Lebih Tinggi, tapi Gejala Ringan
Sejauh ini, masih belum diketahui lebih jauh mengenai varian yang diidentifikasi oleh Australia tersebut sebagaimana dilansir The Hill.
Pejabat kesehatan Negara Bagian Queensland menuturkan, mereka masih belum tahu tingkat keparahan yang akan diakibatkan varian “mirip Omicron” tersebut.
Bahkan sejauh ini pun, varian Omicron masih dipelajari oleh para ahli.
Baca juga: Rusia Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron: 2 Warga dari Afrika Selatan
Varian Omicron juga belum dianggap lebih mematikan atau berbahaya daripada varian lain, termasuk varian Delta yang sekarang mendominasi.
Tetapi, varian Omicron telah menyebar ke berbagai negara di setidaknya lima benua dalam waktu sepekan setelah pertama kali dilaporkan.
Oleh karenanya, dunia khawatir bahwa varian Omicron bisa jauh lebih menular daripada varian sebelumnya.
Baca juga: Giliran Argentina Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron
Salah satu studi mengungkapkan, varian Omicron mengambil potongan materi genetik dari virus lain termasuk virus penyebab flu.
Australia sendiri telah melaporkan lebih dari 2.000 kematian terkait Covid-19.
Hingga saat ini, “Negeri Kanguru” juga masih menunda membuka kembali perbatasannya karena kekhawatiran Covid-19 varian baru.
Baca juga: Varian Omicron: 5 Hal yang Sudah dan Belum Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.