Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Ukraina Tanggapi Dialog AS dan Rusia, Laporkan Situasi Terkini di Perbatasan

Kompas.com - 09/12/2021, 13:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Rilis

KIEV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menanggapi dialog Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang terjadi pada Rabu (8/12/2021) dan melaporkan situasi terkini di daerah perbatasan dan wilayahnya yang diduduki Rusia.

“Kami yakin bahwa dalam panggilan kemarin Vladimir Putin mendengar beberapa sinyal yang sangat jelas dan kuat mengenai eskalasi Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina dan di kawasan itu,” kata Dmytro Kuleba dalam rilisnya pada Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Biden kepada Putin: Jika Rusia Serang Ukraina, Tanggung Akibatnya

AS menurutnya telah menjelaskan kepada Moskwa dalam beberapa kesempatan bahwa setiap penjelajahan militer lebih lanjut akan ditanggapi dengan harga yang sangat tinggi.

Ukraina yakin Presiden AS Joe Biden juga menyampaikan peringatan serupa dalam panggilan kemarin.

“Kontak itu sendiri merupakan bentuk pencegahan dan de-eskalasi. Kami menghargai keterlibatan diplomatik penting AS dalam upaya membawa Rusia kembali ke meja perundingan.”

Ukraina dan AS tetap menjadi mitra strategis yang andal dan Kiev mengaku menikmati tingkat kepercayaan yang tinggi akan rekannya.

Kuleba mengatakan bahwa pihak AS memberi tahu Ukraina secara rinci tentang panggilan dengan pemimpin Rusia dan elemen-elemen utamanya.

“Kami sekarang sedang mempersiapkan panggilan telepon antara presiden Volodymyr Zelenskyy dan Joe Biden, di mana para pemimpin akan dapat membahas koordinasi lebih lanjut dari Ukraina, AS, dan mitra Eropa dalam menghalangi Rusia dan merevitalisasi pembicaraan damai dalam format Normandia,” ujarnya.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Ukraina tambahnya, dengan tegas mengabdikan diri untuk mencari solusi politik dan diplomatik untuk konflik Rusia-Ukraina.

Terlebih saat ini, ketika pihak Rusia secara jelas dinilai bersikap kurang konstruktif. Sedangkan prioritas utama Ukraina adalah untuk secara efektif menerapkan sistem pencegahan komprehensif, untuk menurunkan motivasi Rusia dari eskalasi militer lebih lanjut.

“Kami bekerja sama dengan sekutu kami di kedua sisi Atlantik untuk mencapai itu,” tegasnya.

Situasi keamanan terkini dekat perbatasan

Pada Rabu (8/12/2021), Ukraina melaporkan bahwa Rusia terus mempertahankan kelompok pasukan yang diperkuat di sepanjang perbatasan dengan negaranya. Sebanyak 40 kelompok taktis batalyon siap dikerahkan sebagai bagian dari operasi ofensif potensial.

Jumlah total pasukan di sepanjang perbatasan, di Donbas dan Krimea yang diduduki, terdiri dari 115.000 tentara. Itu mencakup 93.000 tentara yang hadir di darat dan 22.000 sebagai komponen angkatan laut dan udara.

Baca juga: Presiden Ukraina Kunjungi Garis Depan Konflik Lawan Rusia, Pakai Helm dan Rompi Antipeluru

Rusia juga dilaporkan meningkatkan kegiatan pengintaian di wilayah Laut Hitam.

Pada Kamis (4/11/2021) November 2021, Presiden Rusia dan Belarusia mengesahkan Doktrin Militer Negara Persatuan yang memperkuat integrasi komponen bersenjata Rusia dan Belarusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com