Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Margaret Thatcher "The Iron Lady": Sederet Prestasi dan Kontroversi

Kompas.com - 07/12/2021, 15:13 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Margaret Thatcher tak hanya dikenal karena sempat menjadi Perdana Menteri Inggris pada 1979.

Lebih dari itu, sosok Thatcher adalah perdana menteri perempuan pertama di Inggris, sekaligus pemimpin perempuan pertama di Benua Eropa.

Wanita yang menjadi perdana menteri pertama yang mampu menang tiga pemilihan berturut-turut ini, pensiun pada 1990.

Dia pun dikenal sebagai perdana menteri dengan jabatan terlama di Inggris sejak 1827.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, dari Margaret Thatcher ke Ibu Guru Sairah

Di tangannya, Thatcher merevolusi perekonomian Inggris menjadi liberal. Tak heran, dirinya menjadi pemimpin terkenal Inggris sejak Winston Churchill.

Dilansir berbagai sumber, wanita yang lahir pada 13 Oktober 1925 di Gantham, Lincolnshire ini, uniknya berkuliah di Oxford pada 1943 dengan Penghargaan Tingkat Kedua di jurusan Kimia spesialisasi X-ray crystallography.

Meski berkuliah di jurusan kimia, dia nyatanya lebih menyukai politik. Selama di Oxford, dia pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Konservatif.

Setelah menjabat di banyak kursi, pada Februari 1975, Thatcher pun menjadi Ketua Partai Konservatif, dan pemimpin oposisi. Kala itu perekonomian Inggris memburuk dan negara hampir bangkrut.

Lalu pada 4 Mei 1979, dia menjadi perdana menteri Inggris.

Baca juga: Netflix Rilis Tampilan Pertama Putri Diana dan Margaret Thatcher dalam Serial The Crown

Pada 1976, Thatcher berpidato soal kebijakan luar negeri dan menuduh Uni Soviet berusaha mendominasi dunia.

Pidatonya membuat harian militer Soviet, Krasnaya Zevzda (Bintang Merah) membuat berita berjudul "Si Perempuan Besi Timbulkan Kekhawatiran".

Saat itu, julukan "Iron Lady" yang disematkan Thatcher merujuk kepada "Iron Chancellor" Otto von Bismarck dari Kekaisaran Jerman.

The Sunday Times kemudian mengambil artikel Krasnaya Zvezda keesokan harinya.

Sejak saat itu, julukan "Perempuan Besi" merujuk padanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Margaret Thatcher Dilantik sebagai Perdana Menteri Perempuan Pertama Inggris

Menjadi orang nomor satu di Inggris, Thatcher langsung melakukan serangkaian kebijakan yang bakal membuatnya dikenal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com