Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Sosok Lee Kuan Yew Membawa Singapura Jadi Negara Maju?

Kompas.com - 02/12/2021, 16:01 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Selain itu, dia juga mengajak untuk memperluas reformasi sosial serta mewacanakan penggabungan dengan Malaya (kini Malaysia).

Manuver Lee membuat PAP menuai kemenangan meyakinkan saat pemilu. Dari 51 kursi, partainya berhasil merebut 51 kursi.

Pada 5 Juni 1959, Lee dilantik menjadi Perdana Menteri pertama Singapura. Dia langsung memaparkan rencana jangka pendek selama lima tahun.

Lee menggenjot pembaruan kawasan pedesaan, pembangunan perumahan rakyat, meningkatkan emansipasi wanita, reformasi pendidikan, dan industrialisasi.

Lee juga berencana untuk membuat Federasi Malaysia yang berisi Malaya, Singapura, Sabah, dan Serawak.

Begitu proposalnya diterima oleh Perdana Menteri Malaya Tuanku Abdul Rahman, Lee mulai mengampanyekan rencananya dalam usaha menghentikan kolonialisme Inggris.

Untuk menunjukkan rakyat Singapura mendukung rencana penggabungan, Lee menggunakan hasil dari referendum yang digelar September 1962.

70 persen rakyat memilih untuk bergabung dengan Malaya. Setahun kemudian, tepatnya 16 September 1963, Singapura mendirikan Federasi Malaysia.

Baca juga: Buku RISING 50: Ketika Lee Kuan Yew Salah Mengerti Pak Harto

Dalam pemilihan setelah pengumuman pendirian federasi, PAP berhasil mempertahankan dominasi mereka di parlemen.

Namun, bersatunya Singapura dan Malaya tidak bertahan lama. Partai penguasa Malaya, Organisasi Malaya Bersatu (UMNO), khawatir dengan pengaruh PAP, juga mulai menjamurnya etnis Tionghoa di negara mereka.

Ketegangan memuncak dengan bentrokan etnis Malaya dengan Tionghoa pada 1964.

Pada Agustus 1965, Lee diberi tahu koleganya dari Malaysia bahwa Singapura harus secepatnya memisahkan diri dari federasi.

Lee awalnya menolak karena dia masih percaya dengan semangat multi-rasialisme. Namun, akhirnya, pada 7 Agustus 1965, Lee menandatangani kesepakatan perpisahan dengan Federasi Malaysia.

Baca juga: Kursi Kosong untuk Lee Kuan Yew pada Pesta Emas Singapura

Lee yang kecewa sampai berurai air mata ketika mengumumkan pemisahan dari Federasi Malaysia.

Perceraian dari federasi membuat Singapura dihantam masalah. Mereka tidak mempunyai sumber daya alam dan sistem pertahanan militer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com