Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Prematur 22 Minggu Selamat Berkat Kantong Sandwich

Kompas.com - 28/11/2021, 12:34 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Mirror

RALEIGH, KOMPAS.com - Seorang bayi prematur yang lahir pada 22 minggu diselamatkan oleh petugas medis yang pandai. Uniknya, petugas ini menggunakan kantong sandwich.

Dilansir Mirror, bayi ini lahir di usia 22 minggu lima hari, dengan berat yang sama dengan sekaleng kecil sup seberat 1 pon 1 oz.

Dia ditempatkan langsung ke dalam kantong plastik untuk menjaga organ vitalnya tetap hangat dan mencegah risiko hipotermia.

Sementara ibunya, Cayce Lee, 37 tahun, berada di bawah anestesi umum setelah operasi caesar darurat.

Baca juga: Perawatan Penuh Cinta untuk Bayi Prematur

Cayce, dari Lewisville, North Carolina AS, mengatakan dirinya amat tegang saat melahirkan.

“Saya selalu sangat gugup ketika saya hamil karena saya mengalami kelahiran gagal sebelumnya," ujarnya.

“Para dokter menjahit leher rahim saya untuk mencegah kebocoran awal, dan saya mendapat suntikan progesteron dari sekitar 16 minggu," tambahnya.

Baca juga: Bayi Paling Prematur di Dunia Pecahkan Guinness World Records

“Pada minggu ke-19, dokter menemukan bahwa saya sudah melebar dua sentimeter. Saya berhasil bertahan tiga minggu lagi, yang membantu membuat bayi kami melewati ambang batas di mana staf medis dapat campur tangan untuk menyelamatkan hidupnya," ujarnya.

Setelah melahirkan, Cayce dibius saat tim bedah melakukan operasi caesar darurat.

Bayinya, yang dinamakan Eris, lantas dimasukkan ke dalam kantong sandwich sebelum ditempatkan di NICU dengan ventilator.

Setelah kelahirannya, Eris mengalami serangkaian masalah kesehatan, termasuk infeksi staph yang disebabkan oleh bakteri, pneumonia, dan sepsis.

Pada satu titik, Eris juga memakai mesin pendukung kehidupan (ECMO) setelah sakit parah, dan tidak bisa bernapas sendiri.

Baca juga: Indonesia Negara ke 5 dengan Jumlah Bayi Prematur Tertinggi di Dunia

“Eris menderita pneumonia empat kali, dan kami mendapat telepon pada pukul 6:30 pagi untuk datang menemuinya karena rumah sakit mengkhawatirkan kondisinya," ujar ibunya.

“Ada begitu banyak waktu ketika kami tidak berpikir dia akan berhasil hidup. Tapi dia berhasil melewatinya setiap saat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com