Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Oksigen di Brasil Kini Ancam Kebutuhan Medis Bayi Prematur

Kompas.com - 17/01/2021, 05:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

AMAZONAS, KOMPAS.com - Negara Bagian Amazonas Brasil mengangkut 60 bayi prematur dari rumah sakit di Manaus untuk perawatan darurat di Sao Paulo.

Kedua rumah sakit itu berjarak 3.875 kilometer (2.407 mil). Namun hal itu harus dilakukan karena kurangnya pasokan oksigen di fasilitas kesehatan di negara bagian tersebut.

Informasi tersebut, yang diterbitkan oleh CNN Brasil, dikonfirmasi pada Jumat (15/1/2021) oleh Gubernur Negara Bagian Sao Paulo, Joao Doria.

Gubernur itu juga mengkritik Presiden Brasil, Jair Bolsonaro atas penanganannya terhadap pandemi di Brasil.

"Sao Paulo akan menerima semua bayi yang bisa diangkut. Ini adalah akhir dunia, tidak memiliki oksigen untuk bayi prematur. Sungguh tidak tanggung jawab pemerintah Bolsonaro," kata Doria.

“Rumah sakit swasta di Manaus, kota berpenduduk 2 juta orang, hanya memiliki pasokan oksigen untuk 36 jam ke depan,” kata sekretaris jenderal Federasi Rumah Sakit Brasil, Aramacy Pinto, kepada CNN Brasil, Jumat (16/1/2021).

Baca juga: Makin Kewalahan, Hampir 40 Persen Pasien Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit Brasil Meninggal Dunia

Pinto mengatakan pengiriman tabung oksigen terakhir ke rumah sakit Manaus tiba lebih awal pada Jumat. Pengiriman berikutnya dijadwalkan tiba dalam 24 jam ke depan.

Namun dia khawatir itu akan ditunda karena permintaan yang tinggi di seluruh wilayah.

Pihak berwenang telah meminta pabrik oksigen dan industri lokal memproduksi sebanyak mungkin pasokan untuk rumah sakit.

“Perusahaan peralatan rumah tangga Electrolux mengatakan akan menyerahkan pasokan oksigen yang digunakan dalam pembuatan AC ke rumah sakit umum,” menurut CNN Brasil.

Rekor jumlah pemakaman Covid

Sejak Rabu (13/1/2021) pagi, rumah sakit dan ruang gawat darurat di Manaus, ibu kota Negara Bagian Amazonas, menghadapi kekurangan oksigen yang parah.

Meskipun otoritas negara bagian dan kota belum merilis angka resmi, petugas kesehatan mengatakan kepada organisasi berita lokal bahwa puluhan pasien telah meninggal baru-baru ini.

Penyebabnya karena kekurangan oksigen, kebutuhan penting dalam pengobatan virus corona baru.

Pada Rabu, 1.454 kasus baru Covid-19 dilaporkan di Amazonas. Sebanyak 186 orang dimakamkan di Manaus. Jumlah itu melampaui rekor sebelumnya pada 26 April ketika ada 140 orang dimakamkan.

Baca juga: Brasil Kehabisan Oksigen untuk Pasien Covid-19

Bolsonaro mengatakan pada Jumat (15/1/2021) bahwa "segala cara" sedang disiapkan untuk membantu Amazonas mengatasi wabah, yang telah diperumit oleh varian baru virus corona.

Klaimnya datang sehari setelah Menteri Kesehatan Brasil Eduardo Pazuello, menggambarkan sistem perawatan kesehatan di ibu kota negara bagian Amazonas, Manaus, berada dalam keadaan "runtuh".

Pazuello memperingatkan tentang kekurangan oksigen yang mengancam.

Manaus, yang secara global dikenal sebagai pintu gerbang ke wilayah Amazon, juga sangat menderita dalam gelombang pertama pandemi antara April dan Mei.

Saat itu fasilitas kesehatan publik dan sistem pemakamannya di daerah itu sudah sangat kewalahan menangani pasien Covid-19.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Jepang Temukan Varian Baru Covid-19 pada Turis dari Brasil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com