Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Kepulauan Solomon, Dipicu Pengalihan Hubungan Diplomatik dari Taiwan ke China

Kompas.com - 25/11/2021, 20:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

HONIARA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi berakhir dengan kerusuhan terjadi di Kota Honiara, Kepulauan Solomon, saat massa menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Manasseh Sogavare, Rabu sore (24/11).

Aksi demonstrasi dipicu oleh perselisihan antara pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Malaita, yang menolak untuk mengakui hubungan diplomatik dengan China.

Sedikitnya seribu warga berkumpul di luar gedung parlemen ketika para politisi bersidang, menyebabkan sekolah dan perkantoran ditutup ditutup lebih awal.

Baca juga: Protes Pembukaan Kedubes Taiwan, China Turunkan Hubungan Diplomatik dengan Lituania

Wartawan setempat, Gina Kekea, mengatakan kepada ABC jika aksi demo ini mengejutkan sebagian besar penduduk Honiara.

Massa melempari gedung-gedung dan tak berselang lama sebuah rumah tradisional di sebelah Gedung Parlemen terbakar.

"Penyebab kebakaran yakni tembakan gas air mata," kata Gina.

Seorang aparat perempuan terluka sementara beberapa pengunjuk rasa ditangkap.

Juanita Matanga, juru bicara Kepolisian Kepulauan Solomon, dalam konferensi pers menyatakan massa telah menghancurkan banyak bangunan di Honiara, termasuk kantor polisi.

"Saya sangat sedih melihat perilaku mereka," katanya.

"Apa pun perbedaan yang kita miliki, ada cara untuk menyelesaikannya secara damai," tambahnya.

Gina mengatakan keadaan yang lebih buruk bisa saja terjadi, jika warga Honiara lainnya sudah mulai bergabung dalam aksi demo.

Baca juga: Jika China Perang Lawan Taiwan, Apa yang Akan AS Lakukan?

Dipicu oleh hubungan diplomatik dengan China

Kerusuhan terjadi di Kota Honiara yang dipicu oleh isu hubungan diplomatik Pemerintah Kepulauan Solomon dengan Pemerintah China yang ditentang oleh sejumlah pihak.
TWITTER @ginakekea via ABC INDONESIA Kerusuhan terjadi di Kota Honiara yang dipicu oleh isu hubungan diplomatik Pemerintah Kepulauan Solomon dengan Pemerintah China yang ditentang oleh sejumlah pihak.
Media setempat melaporkan para pengunjuk rasa kemudian bergerak melakukan penjarahan dan merusak toko-toko di kawasan Pecinan Kota Honiara. Mereka juga bergerak menuju Kedubes China.

Beijing membuka Kedubesnya di Honiara pada September 2020, setelah Kepulauan Solomon mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taiwan ke China.

Menteri Utama Provinsi Malaita, Daniel Suidani, sangat menentang langkah Pemerintah Kepulauan Solomon yang memutusan hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Anggota DPR dari daerah pemilihan Malaita pada hari Selasa meminta Daniel Suidani dan Pemerintahannya untuk mendesak pendukung mereka agar tidak melakukan tindakan kekerasan.

"Lakukan tugas dan kewajiban moral Anda sebagai pemimpin untuk memerintahkan warga kita agar jangan melakukan tindakan berbahaya dan kekerasan seperti itu," kata politisi tersebut.

"Kami juga mengimbau kepada warga di Malaita untuk menghormati status dan ikatan darah kami sebagai sesama orang Malaitan dan penduduk Kepulauan Solomon," tambahnya.

"Tolong tetap tinggal di rumah dan jangan mau dimanfaatkan oleh oportunis politik yang menghasut kekerasan demi tujuan mereka sendiri," tambahnya.

Baca juga: Operasi Solomon: Penerbangan Berpenumpang Terbanyak Sepanjang Masa

Gina mengatakan telah berbicara dengan Daniel Suidani, yang menyebut aksi demo sebagai "akibat dari langkah pemerintah nasional yang tidak mendengarkan suara rakyat".

Dia mengatakan rasa frustrasi mulai meluas dengan beralihnya hubungan diplomatik dari Taiwan ke China sejak September 2019.

"Banyak peristiwa yang telah terjadi sejak itu dan apa yang terjadi sekarang adalah kombinasi dari semuanya," katanya.

ABC mendapatkan informasi bahwa Pemerintah Australia sedang bersiap untuk menanggapi permintaan dukungan dari Pemerintah Kepulauan Solomon.

"Situasi terus berkembang di Honiara dengan terjadinya kerusuhan sipil," kata pernyataan dari Komisi Tinggi Australia di Honiara.

"Harap berhati-hati dan tetap berada di tempat jika aman serta hindari keramaian," katanya.

Baca juga: Cerita Daniel Hsu, Pria AS Akhirnya Pulang Setelah 4 Tahun Ditahan di China

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com