Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Pandemi Covid-19 Dinilai Stabil, Singapura Longgarkan Pembatasan

Kompas.com - 20/11/2021, 15:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pemerintah Singapura melonggarkan beberapa pembatasan sosial Covid-19 mulai Senin (22/11/2021).

Langkah tersebut diambil “Negeri Singa” setelah kasus Covid-19 di sana dinilai stabil selama sebulan terakhir sebagaimana dilansir Reuters.

Beberapa pelonggaran tersebut salah satunya adalah penambahan jumlah konsumen yang diperbolehkan makan di dalam rumah makan.

Baca juga: Diterpa Gelombang Keempat Covid-19, Eropa Terancam Lockdown Saat Natal

Singapura mengatakan, jumlah kasus Covid-19 secara keseluruhan dan situasi di sebagian besar rumah sakit telah stabil dan membaik.

Pada Sabtu (20/11/2021), Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong mengatakan, mereka tengah bertransisi menuju hidup dengan Covid-19.

“Saya tahu banyak atau beberapa orang lebih suka membuka diri lebih cepat, tetapi kami harus melakukannya dengan sangat hati-hati dan langkah demi langkah,” ujar Gan.

“Artinya, kami akan melonggarkan beberapa langkah, mengamati, memantau, dan memastikan situasi terus terkendali dan stabil sebelum pelonggaran lebih lanjut,” sambungnya.

Baca juga: Situasi Covid Eropa: Austria Lockdown, Jerman Batasi Ketat Orang yang Tak Divaksin

Kini, rata-rata kasus Covid-19 harian di Singapura turun menjadi di bawah 3.000. Sejauh ini, sekitar 85 persen dari 5,45 juta penduduk negara pulau itu telah divaksinasi.

Pada Jumat (19/11/2021) Singapura melaporkan 1.734 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Jumlah tersebut turun banyak dibandingkan Oktober yang sempat mencapai 5.324 kasus dalam sehari.

Kegiatan bisnis di Singapura juga sudah bangkit kembali.

Pekan ini, Singapura menjamu para eksekutif perusahaan global besar di sejumlah konferensi. Hal tersebut menandai kembalinya Singapura ke keadaan normal secara bertahap.

Baca juga: Seorang Dokter Meninggal karena Covid-19 Setelah Selama 2 Tahun Obati Pasien Terinfeksi

Terlepas dari semua itu, dibandingkan Eropa, Inggris dan AS, Singapura masih memiliki pembatasan Covid-19 yang lebih ketat, termasuk wajib mengenakan masker di depan umum.

"Kami akan memantau situasi selama beberapa pekan ke depan," kata Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong.

"Jika situasi keseluruhan tetap stabil, sistem perawatan kesehatan kami tetap stabil, kami dapat mempertimbangkan serangkaian langkah berikutnya, katakanlah sekitar akhir Desember," tutur Wong.

Baca juga: Pasutri Lakukan Penipuan Bantuan Covid Besar-besaran, Tinggalkan Surat Buat Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com