Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 November 1977: Kunjungan Bersejarah Pemimpin Mesir ke Israel

Kompas.com - 19/11/2021, 10:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Pada 19 November 1977, Presiden Mesir Anwar Sadat melakukan kunjungan bersejarah ke Israel.

Kunjungan itu menjadikan Sadat sebagai pemimpin Arab pertama yang mengunjungi Israel.

Di sana, ia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Menachem Begin dan berbicara di depan parlemen Israel, Knesset.

Dilansir Britannica, mereka membicarakan rencana damai antara Mesir dan Israel.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kunjungan Bersejarah Anwar Sadat ke Israel

Kunjungan tersebut juga menjadi cikal bakal perjanjian damai Camp David antara Mesir dan Israel pada tahun 1978.

Atas perannya, Sadat dan Menachem Begin meraih Nobel Perdamaian pada tahun 1978.

Sadat merupakan presiden ketiga Mesir, menggantikan posisi Gamal Abdel Nasser yang meninggal di tahun 1970.

Ketika menjabat sebagai presiden, Sadat menghadapi situasi kacau akibat kekalahan negara Arab dari Israel dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Baca juga: Ulang Tahun 18 November, Inilah Kisah Kirk Hammett Gitaris Metallica

Selain mengalami kerugian materi, perang 1967 membuat negara Arab mengalami krisis kepercayaan diri.

Mesir juga terpaksa merelakan Semenanjung Sinai jatuh ke tangan Israel, Suriah harus kehilangan Dataran Tinggi Golan, dan Palestina harus menyerahkan sebagian besar wilayahnya ke Israel.

Kekalahan itu juga menjadi ujian besar bagi nasionalisme Arab yang sedang mengalami masa keemasannya.

Baca juga: 18 November 1863: Telepon Tombol-Tekan Pertama Kali Diperkenalkan

Dikenal sebagai orang dekat Nasser, sikap Sadat justru sangat bertolak belakang dengan Nasser.

Sikap Nasser yang sangat memusuhi Barat dan Israel, tak terlihat sama sekali di era Sadat.

Di awal kepemimpinannya, Sadat berinisiatif untuk mengambil jalur damai dengan Israel agar Semenanjung Sinai kembali ke pangkuan Mesir.

Namun, inisiatif itu pun ditolak Israel. Menanggapi penolakan itu, Mesir bekerja sama dengan Suriah untuk melancarkan serangan dalam Perang Yom Kippur pada tahun 1973.

Baca juga: 17 November 2003: Arnold Schwarzenegger Dilantik Jadi Gubernur California

Meski mengalami kekalahan, kepercayaan diri negara Arab mulai kembali karena berhasil menguasai kembali beberapa wilayah di Semenanjung Sinai.

Setelah perang itu, Sadat kembali mengambil inisiatif damai dengan Israel untuk mengembalikan wilayah Semenanjung Sinai.

Kunjungannya ke Israel di tahun 1977 mendapat sambutan postif dari Barat, khususnya Presiden Amerika Serika Jimmy Carter.

Jimmy Carter pun menjadi mediator damai antara Anwar Sadat dan Menachem Begin yang menghasilkan Perjanjian Camp David.

Setelah perjanjian itu, Semenanjung Sinai secara bertahap kembali ke pangkuan Mesir.

Perjanjian itu mengubah peta politik di Timur Tengah dan status Mesir di mata negara Arab lainnya.

Akibatnya, Mesir sempat diusir dari keanggotaan Liga Arab pada tahun 1979 hingga 1989.

Baca juga: 6 Oktober 1981: Presiden Mesir Anwar Sadat Ditembak

Sadat dianggap mengkhianati orang Arab yang berjuang melawan penjajahan Israel di Palestina.

Tak hanya soal sikap dengan Barat, hal berbeda yang dilakukan oleh Sadat adalah memberi ruang bagi kelompok kanan yang sebelumnya disisihkan oleh Nasser.

Namun, sikapnya itu justru menjadi bumerang baginya.

Anwar Sadat terbunuh di tangan kelompok al-Jihad yang menentang perjanjian Camp David.

Baca juga: Ulang Tahun 16 November, Inilah Sepak Terjang Legenda MU Paul Scholes

Ia dibunuh pada saat menonton parade militer untuk memperingati Perang Yom Kippur 1973.

Empat orang pria bersenjata melompat dari kendaraan militer dan menuju ke arah Anwar Sadat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com