Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Desak NATO Atasi Krisis Perbatasan Eropa dengan Belarus

Kompas.com - 15/11/2021, 12:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WARSAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mendesak NATO untuk mengambil "langkah nyata" untuk menyelesaikan masalah krisis migran dan pengungsi di perbatasan Eropa.

Morawiecki mengatakan Polandia, Lithuania, dan Latvia dapat meminta konsultasi berdasarkan pasal 4 piagam NATO, yang menunjukkan bahwa mereka yakin integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan mereka terancam.

Melansir The Guardian pada Minggu (14/11/2021), negara-negara Eropa telah memperingatkan bahwa situasi yang semakin tegang di perbatasan Belarus-Polandia dapat menyebabkan konflik meluas.

Baca juga: Konflik Geopolitik di Perbatasan Belarus-Polandia, Orang-orang Tak Terima Dijadikan Senjata

Presiden Belarus Alexander Lukashenko dituduh oleh para pemimpin Barat bahwa telah mendorong ribuan migran dan pengungsi yang mayoritas dari Timur Tengah untuk melakukan perjalanan menuju perbatasan Eropa.

Namun pengerahan apa pun yang akan dilakukan NATO ke Eropa timur diperkirakan memicu reaksi amarah Belarus dan pendukung utamanya, Rusia.

Minggu ini Rusia telah mengirim pasukana pengebom berkemampuan nuklir dan pasukan terjun payung dalam misi pelatihan ke Belarus.

Lukashenko, pemimpin otokratis Belarus, juga telah berjanji untuk membalas sanksi baru Uni Eropa yang akan diumumkan pada Senin (15/11/2021).

Baca juga: Presiden Ukraina Ungkap Hampir 100.000 Tentara Rusia di Perbatasan

Sanksi baru Uni Eropa tersebut diperkirakan akan menargetkan pejabat Belarus, serta agen perjalanan, dan maskapai penerbangan yang telah membantu mengangkut migran dan pengungsi ke Belarus untuk menuju ke perbatasan Eropa.

Pejabat Eropa telah berhasil mencapai kesepakatan dengan sejumlah maskapai penerbangan untuk membatasi penerbangan migran ke Belarus.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa dan Belarus berbicara langsung tentang krisis migran dan pengungsi untuk pertama kalinya pada Minggu (14/11/2021).

Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan mengatakan dia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei, melalui telepon tentang "situasi kemanusiaan yang genting" di perbatasan Belarus-Polandia.

“Situasi saat ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Orang tidak boleh digunakan sebagai senjata,” kata Borrell dalam tweet-nya.

Baca juga: Putin: Negara Barat Harus Bertanggung Jawab atas Krisis Migran di Perbatasan Belarus-Polandia

Dalam pernyataan Belarusia tentang percakapan itu, Makei mengatakan sanksi apa pun akan "tidak ada harapan" dan "kontraproduktif".

Pada Sabtu (13/11/2021), maskapai penerbangan Suriah Cham Wings Airlines mengatakan akan menghentikan penerbangan ke Minsk “karena situasi sulit di perbatasan Belarus-Polandia dan karena sebagian besar pelancong dalam penerbangan kami ke Minsk adalah warga negara Suriah”.

Turki juga telah memblokir penerbangan untuk migran dari Istanbul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com