Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ignaty Grinevitsky, Pelaku Bom Bunuh Diri Pertama di Dunia

Kompas.com - 08/11/2021, 06:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ignaty Grinevitsky dikenal sebagai pelaku bom bunuh diri pertama dalam sejarah dunia yang menargetkan Tsar Alexander II dari Rusia.

Pada 13 Maret 1881, Ignaty Grinevitsky menjatuhkan bom yang berukuran 5 pon dari jarak dekat ke Tsar Alexander II yang saat itu turun dari kereta kuda anti-peluru. Ledakan bom itu membunuh mereka berdua di tempat.

Baca juga: Biografi Julius Robert Oppenheimer, Penemu Bom Atom

Siapakah Ignaty Grinevitsky?

Ignaty Grinevitsky adalah seorang pejuang kemerdekaan dan revolusioner utama Rusia, anggota People's Will.

Melansir People Pill, Grinevitsky adalah pria kelahiran 1 Januari 1856 di Kalinovka, sebuah desa di Distrik Klichev di Belarus saat ini.

Kaluarga Grinevitsky berasal dari kalangan bangsawan atau szlachta dan bekas pejabat daerah Lithuania.

Menurut temannya, Lev Tikhomirov, Grinevitsky menjuluki dirinya sendiri sebagai seorang Litvin, yang artinya "Lithuania" dalam bahasa Polandia.

Pada 1875, Ignaty Grinevitsky pergi ke Saint Petersburg untuk menempuh pendidikan jurusan matematika di Politeknik.

Tak lama setelah itu, di sana ia bergabung dengan gerakan revolusioner Rusia bernama Narodnaya Volya yang artinya "Kehendak Rakyat".

Pada 1880, sejumlah pemuda Rusia yang terdiri dari Ignaty Grinevitsky, Andrei Zhelyabov, Sophia Perovskaya, dan lainnya melakukan aksi propaganda politik revolusioner di kalangan pelajar dan buruh.

Ignaty Grinevitsky kemudian dikenal sebagai seorang organisator dari Workers' Gazette dan seorang penata huruf di sebuah percetakan rahasia.

Baca juga: Sejarah Bom Nuklir

Plot serangan bom bunuh diri Ignaty Grinevitsky

Ilustrasi serangan bom bunuh diri pertama di dunia yang dilakukan Ignaty Grinevitsky untuk menargetkan Tsar Alexander II dari Rusia. [Via AOAV.org.uk]Via AOAV.org.uk Ilustrasi serangan bom bunuh diri pertama di dunia yang dilakukan Ignaty Grinevitsky untuk menargetkan Tsar Alexander II dari Rusia. [Via AOAV.org.uk]

Pada Februari 1881, Ignaty Grinevitsky bergabunug dengan unit pelempar bom yang dibentuk untuk membunuh Tsar Alexander II.

Di malam sebelum pembunuhan terjadi, Grinevitsky sudah menuliskan pesan terakhir.

Pesan dari pria 25 tahun itu berisi, "Alexander II harus mati. Dia akan mati, dan bersamanya, kami, musuh, algojonya, juga akan mati."

"Berapa banyak lagi pengorbanan yang akan diminta negara kita yang tidak bahagia dari anak-anaknya sebelum merdeka?"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com