Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Eropa Memburuk, Pasien di RS Naik 2 Kali Lipat dalam Seminggu

Kompas.com - 06/11/2021, 23:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan 500.000 orang bisa meninggal dalam tiga bulan ke depan di Eropa dan Asia Tengah, karena kasus Covid-19 kembali naik.

Direktur WHO untuk kawasan Eropa, Hans Kluge mengatakan Eropa saat ini menjadi pusat penyebaran kasus Covid-19 dengan meningkatnya kasus.

Jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit dan angka kematian kembali naik.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak 50 Persen, Eropa Jadi Episentrum Pandemi Lagi

"Jumlah kasus kembali hampir mencapai rekor sebelumnya dan kecepatan penularan kasus sangat mengkhawatirkan," kata Hans.

"Selama empat pekan terakhir, Eropa mengalami kenaikan lebih dari 55 persen kasus baru Covid-19."

"Sekarang ada lebih banyak kasus di Uni Eropa, 78 juta, lebih banyak dari kasus gabungan di Asia Tenggara, Timur Tengah, Pasifik Barat, dan Afrika."

Kawasan Eropa yang mengalami peningkatan adalah seluruh negara Uni Eropa, Inggris, kemudian Rusia, Turki, Israel dan beberapa negara bekas Uni Soviet, seperti Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.

Jumlah warga yang harus mendapat perawatan di rumah sakit juga meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir.

Bila kecenderungan ini terus berlanjut, Hans memperingatkan jumlah kematian di Eropa dan Asia Tengah bisa bertambah hingga 500.000 orang di bulan Februari 2022.

Vaksin ada namun jangkauannya tidak maksimal

Pekan ini WHO melaporkan peningkatan kasus Covid-19 di Eropa sudah terjadi selama lima pekan berturut-turut, dengan kenaikan terjadi di semua kelompok usia.

Beberapa negara Eropa Timur dan Tengah melaporkan jumlah kasus dan kematian tertinggi sejauh ini.AP/VALENTINA PETROVA via ABC INDONESIA Beberapa negara Eropa Timur dan Tengah melaporkan jumlah kasus dan kematian tertinggi sejauh ini.
Tingkat penularan di Eropa menjadi yang tertinggi di dunia, yakni ada 192 kasus baru per 100.000 penduduk.

Menurut Hans penyebabnya adalah jangkauan wilayah vaksinasi yang belum memadai, serta dilonggarkannya protokol kesehatan dan jarak.

Hans mengatakan negara-negara di Eropa tersebut memiliki tingkat vaksinasi yang berbeda, namun rata-rata tingkat vaksinasi dua dosis adalah 47 persen.

Hanya delapan negara yang sudah mencapai tingkat vaksinasi 70 persen, dengan dua negara masih berada di bawah 10 persen.

"Di negara dengan tingkat vaksinasi rendah, seperti di banyak negara di kawasan Laut Baltik, Eropa Tengah dan Utara, serta Semenanjung Balkan, jumlah warga yang harus dirawat di rumah sakit tinggi," katanya.

Direktur Urusan Keadaan Darurat WHO, Mike Ryan, mengatakan beberapa negara Eropa belum melakukan usaha yang optimal dalam menjangkau warga untuk divaksinasi, meski vaksinnya tersedia.

"Ini peringatan kepada dunia, inilah yang terjadi di Eropa meski vaksinnya tersedia," kata Mike dalam jumpa pers.

Hans menekankan vaksin diperlukan karena telah menunjukkan apa yang diharapkan.

"Meski kasus Covid-19 hampir mencapai rekor, tingkat kematiannya saat ini hanya setengah dari tingkat tertinggi sebelum ada program vaksinasi," katanya.

"Hampir semua yang berada di rumah sakit dan meninggal karena Covid hari ini adalah mereka yang belum divaksinasi penuh."

Hans juga mengatakan negara-negara perlu mempertimbangkan kembali penerapan protokol kesehatan dan perilaku sosial.

Ia kembali memperingatkan jika 95 persen penggunaan masker akan bisa menyelamatkan sekitar 188.000 orang dalam beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Pil Covid-19 Pfizer Diklaim Efektif 89 Persen, Harganya Mendekati Pil Molnupiravir Merck

Rumania melaporkan jumlah kematian harian tertinggi minggu ini yaitu 591 orang meninggal.AP/ANDREA ALEXANDRU via ABC INDONESIA Rumania melaporkan jumlah kematian harian tertinggi minggu ini yaitu 591 orang meninggal.
Fokus pada vaksinasi, bukan menerapkan lockdown

Ukraina, Kroasia, Slovenia, dan Slovakia melaporkan jumlah kasus harian tertinggi, sementara di negara lain jumlah kasus secara keseluruhan mencapai rekor baru.

Kebanyakan negara Eropa Timur dan Tengah sudah melakukan vaksinasi kepada lebih dari 50 persen penduduknya, tapi lebih rendah dari tingkat rata-rata vaksinasi di Uni Eropa yang sudah mencapai 75 persen.

Peraturan Covid-19 di setiap negara juga berbeda, kebanyakan Pemerintah di kawasan Eropa mengutamakan upaya vaksinasi ketimbang kembali menerapkan lockdown.

Rumania melaporkan jumlah kematian harian tetinggi pekan ini, dengan jumlah mencapai 591 kematian. Sistem layanan kesehatan di negara tersebut juga sudah mengalami kewalahan.

Bulgaria melaporkan jumlah kematian harian tertinggi minggu ini dengan 310 orang meninggal dalam 24 jam terakhir.

Baru 28,5 persen penduduk Bulgaria yang berjumlah 7 juta orang sudah divaksinasi penuh.

Banyak warga Kroasia sekarang mendatangi tempat vaksinasi di Zagreb di tengah meningkatnya kasus.AP/DARKO BANDIC via ABC INDONESIA Banyak warga Kroasia sekarang mendatangi tempat vaksinasi di Zagreb di tengah meningkatnya kasus.
Di Kroasia, pihak berwenang melaporkan rekor harian tertinggi, yakni 6.310 kasus dan 32 kematian.

Pejabat Kroasia mengatakan mereka akan mengumumkan perlunya menunjukkan sertifikat vaksinasi bagi warga untuk melakukan kegiatan, namun tidak akan menerapkan lockdown.

"Tindakan paling baik melawan virus adalah vaksinasi," kata Perdana Menteri Kroasia, Andrej Plenkovic.

Karena peningkatan kasus, banyak warga Kroasia mendatangi tempat vaksinasi di ibu kota Zagreb, baik untuk mendapatkan dosis pertama atau pun vaksin booster.

Di negeri tetangga Slovenia, kantor berita setempat mengatakan rumah sakit dipenuhi dengan pasien karena ada 4.511 kasus harian, Kamis kemarin.

Rumah sakit di negara berpenduduk dua juta orang itu untuk sementara hanya akan fokus pada pasien Covid-19 yang kritis.

Serifikat vaksinasi sudah diberlakukan bagi warga yang bekerja di Slovenia, namun pemerintah mengatakan kenaikan kasus bisa menyebabkan adanya lockdown.

Baca juga: WHO: Eropa Kembali Catat Sebagian Besar Kasus dan Kematian Covid-19 Dunia Pekan Lalu

Beberapa pasien dari Rumania diterbangkan ke Jerman untuk menjalani perawatan karena tidak adanya tempat yang tersedia di Rumania.DPA via AP/GREGOR FISCHER via ABC INDONESIA Beberapa pasien dari Rumania diterbangkan ke Jerman untuk menjalani perawatan karena tidak adanya tempat yang tersedia di Rumania.
Sementara di Serbia, tim penanganan krisis sudah bertemu dengan para pakar kesehatan, Kamis kemarin, mereka mendesak diberlakukannya lockdown selama 10 hari.

Pemerintahan Serbia enggan memperketat aturan Covid-19 dan mengatakan lebih fokus pada upaya vaksinasi.

Seperti juga di Slovenia, di Serbia tingkat vaksinasi penuh baru sekitar 50 persen.

Serbia, yang memiliki penduduk 7 juta, sudah melaporkan adanya lebih dari 1 juta kasus dan 10.000 kematian.

Kamis kemarin ada 6.100 kasus baru dengan 64 warga Serbia meninggal.

Slovakia, negara dengan tingkat vaksinasi terendah di Uni Eropa, mengumumkan pembatasan baru setelah adanya 6.713 kasus baru.

Mulai hari Senin, hotel, bar, restoran dan gym di hampir separuh wilayah Slovakia harus ditutup.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.

Baca juga: Wabah Covid-19 di Eropa Timur Memburuk, Kasus Mendekati 20 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com