BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah Beijing pada Jumat (29/10/2021) mengeluarkan larangan menggelar resepsi pernikahan dan mempersingkat upacara pemakaman, untuk mengendalikan kasus Covid-19 di China yang naik lagi.
Terbaru, pada Jumat China mengumumkan 48 kasus baru, menjadikan penghitungan menjadi hampir 250 dalam seminggu terakhir.
Namun Pemerintah China tidak mau mengambil risiko. Puluhan ribu orang di kota Beijing - yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari - di-lockdown setelah beberapa kasus terdeteksi.
Baca juga: China Bangun Kompleks Karantina Covid-19 Seukuran 46 Lapangan Sepak Bola
Warga harus "menunda pernikahan, mempersingkat permakaman, tidak mengadakan jamuan makan, dan mengurangi pertemuan yang tidak perlu", kata wakil kepala pusat pengendalian penyakit kota, Pang Xinghuo, pada konferensi pers Jumat yang dikutip AFP.
Tempat-tempat wisata selanjutnya akan membatasi kapasitas, sementara resor Universal Studios yang baru dibuka akan memasuki "keadaan pencegahan epidemi darurat", ujar wakil kepala publisitas Beijing, Xu Hejian, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, antrean membentang sampai jalan di luar pusat medis Beijing, ketika orang-orang mematuhi pembatasan yang baru ditingkatkan.
Pengembang perangkat lunak Tu Anling (24) mengatakan kepada AFP, dia harus tes Covid-19 sebelum diizinkan naik kereta ke Nanjing, sebuah kota yang berjarak 1.000 kilometer di selatan.
"Saya awalnya mengajak bertemu teman-teman di sini (di Beijing), tetapi wabah baru-baru ini membuat banyak orang tiba-tiba mengatakan mereka tidak bisa datang," katanya.