Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaisar Hirohito, Ajaran Kodo, dan Penyesalannya

Kompas.com - 30/10/2021, 13:21 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Perannya sentral sekaligus kontroversial. Di masa Perang Dunia II, dia membawa Jepang ke situasi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dialah Kaisar Hirohito (1901-1989), yang dikenal secara anumerta sebagai Showa.

Hirohito adalah kaisar Jepang selama Perang Dunia II dan raja terlama di Jepang dalam sejarah.

Baca juga: Kaisar Hirohito: Kaisar Terlama Jepang dan Renik Sejarahnya

Dilansir Atomic Heritage, Hirohito lahir di Tokyo pada masa pemerintahan kakeknya, kala masa transformatif di Jepang yang dikenal sebagai Periode Meiji.

Ayahnya naik tahta pada tahun 1912. Ia menikah pada tahun 1924 dan menjadi kaisar pada tahun 1926, setelah menjadi wali untuk ayahnya.

Kaisar dianggap oleh banyak orang sebagai sosok dewa, sebuah ideologi yang didukung sekte Buddha dan Shinto di Jepang.

Bangsa dan ras Jepang juga dipandang sebagai pilihan dan perlindungan ilahi, atau dikenal dengan konsep "Kodo".

Kodo mempromosikan subordinasi individu kepada negara dan mendorong ekspansi imperialis.

Pemerintah Hirohito menganjurkan filosofi ini selama Perang Dunia II, termasuk mengajarkannya di sekolah.

Baca juga: Mengapa Kaisar Hirohito Tidak Diadili?

Hirohito akhirnya memimpin invasi ke Cina, masuk gelanggang Perang Dunia II, pengeboman Pearl Harbor, dan menyerah kepada Sekutu.

Hirohito juga disebut bertanggung jawab atas beberapa kejahatan yang lebih mengerikan yang dilakukan militer Jepang.

Kantor kaisar tampaknya menandatangani penggunaan senjata kimia selama perang di China.

Dia juga tahu tentang perlakuan buruk terhadap tawanan perang dan tentang pembunuhan warga sipil di Nanking.

Tetapi Hirohito tidak melakukan apa pun untuk menghentikan praktik atau menghukum para pemimpin militer.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Hirohito, Kaisar Terlama di Jepang

Sesudah masa-masa penuh kegelapan itu, Hirohito akhirnya mulai melunak. Bom Hiroshima dan Nagasaki mengubah Jepang dan segalanya.

Segera setelah perang, Hirohito meninggalkan keilahian kaisar dan menandatangani konstitusi baru yang dirancang oleh AS.

Dia mengunjungi Hiroshima pada tahun 1947 dan terus meratapi kematian di dua kota itu di depan umum sepanjang hidupnya.

Dia juga mengungkapkan beberapa penyesalan atas perannya dalam perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com