Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown Sydney Akhirnya Berakhir Setelah 106 Hari

Kompas.com - 11/10/2021, 07:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Lockdown Sydney akhirnya berakhir setelah hampir empat bulan lamanya kota terbesar di Australia itu ditutup.

Pada Senin pagi (11/10/2021) lockdown di Sydney resmi dicabut, menurut pemberitaan AFP.

Lockdown Sydney membuat lebih dari lima juta penduduk terkurung selama 106 hari, untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Delta.

Baca juga: Bantu Tegakkan Lockdown di Sydney, Militer Australia Dikerahkan

Dengan kasus baru yang sekarang turun - negara bagian New South Wales mencatat 477 kasus pada Minggu (10/10/2021) - dan lebih dari 70 persen orang berusia di atas 16 tahun sudah divaksinasi dosis penuh, Sydney mencabut lockdown.

Beberapa tempat - termasuk beberapa bar dan ruang mesin slot - direncanakan dibuka pada pukul 12.01 waktu setempat untuk pelanggan yang telah divaksin.

Penata rambut akan menjadi salah satu bisnis yang membuka pintu mereka di kemudian hari. Banyak yang telah dipesan selama berminggu-minggu ke depan oleh para pelanggan.

Sejak Juni, toko, sekolah, salon, dan kantor ditutup untuk pekerja non-esensial dan ada pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kebebasan pribadi.

Baca juga: Sydney Darurat Nasional Covid-19, Remaja Diusulkan Masuk Prioritas Vaksinasi

Ada larangan dalam segala hal mulai dari bepergian lebih dari lima kilometer dari rumah, mengunjungi keluarga, bermain squash, berlama-lama di supermarket, hingga menghadiri pemakaman.

"Sangat sedikit negara yang mengambil pendekatan ketat atau ekstrem untuk mengelola Covid seperti Australia," kata Tim Soutphommasane, akademisi dan mantan komisioner diskriminasi ras Australia, kepada AFP.

Meski demikian, masih akan ada batasan pada pertemuan massal dan perbatasan internasional, serta sekolah belum akan dibuka kembali sepenuhnya selama beberapa minggu.

Namun, dengan dicabutnya lockdown Sydney, kehidupan sehari-hari akan terlihat lebih seperti biasa.

Baca juga: Bersatu Lawan Pandemi, Diaspora Indonesia di Sydney Bantu Jawa Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com