KOMPAS.com - Dibanding VOC, perusahaan seperti Apple, Facebook, dan Google tak memiliki apa-apa.
Ini adalah fakta sejarah, dengan bukti yang tak mengada-ada.
Dilansir Dutch Review, The Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), atau lebih dikenal sebagai perusahaan Hindia Timur Belanda, didirikan pada tahun 1602.
Mereka berkantor pusat di Oost-Indisch Huis di pusat kota Amsterdam.
Baca juga: Tujuan Belanda Membentuk VOC
VOC didirikan sebagai perusahaan dagang swasta yang diberikan monopoli selama dua dekade oleh pemerintah Belanda untuk perdagangan rempah-rempah, terutama di Hindia Belanda, yang sekarang dikenal sebagai Indonesia.
Jika menurut banyak orang perusahaan Amazon hemat dengan pengiriman, VOC mengirim lebih dari satu juta pelayar ke seluruh Asia, yang lebih banyak daripada gabungan seluruh Eropa.
Ini terjadi dalam waktu di mana perjalanan dari Amsterdam ke Batavia (Jakarta) akan berlangsung tidak kurang dari 8 sampai 10 bulan dan banyak kapal, atau penumpang individu, tidak akan pernah kembali.
Banyak dari awak kapal layar besar tewas dalam badai, menjadi mangsa pembajakan, atau penyakit menular.
Bepergian pada saat itu memiliki risiko yang sangat besar, tetapi begitu berada di lokasi, dengan pengetahuan dan sikap yang tepat, ada peluang besar untuk menjadi kaya.
Akibatnya, banyak yang mengambil peluang itu.
Baca juga: Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC Pertama
Perusahaan ini juga dikenal merupakan perusahaan resmi pertama yang menerbitkan saham, yang mencapai puncaknya selama "Tulip Mania" Belanda.
Saham VOC mendorong nilai perusahaan menjadi 78 juta gulden Belanda yang sangat besar.
Ini merupakan bisnis yang cukup solid, bahkan kalau dihitung hari ini, bisa senilai 7,9 triliun dollar AS. Jumlah yang fantastis.
Pada puncaknya, VOC bernilai setara dengan gabungan Apple, Microsoft, Amazon, ExxonMobil, Berkshire Hathaway, Tencent, dan Wells Fargo.
Ini berarti bahwa perusahaan paling berharga di dunia, Apple, bernilai sekitar 11 persen dari nilai puncak VOC.
Baca juga: Mengapa JP Coen Dianggap Peletak Dasar Penjajahan VOC di Indonesia?
Itu juga bernilai, kira-kira, jumlah yang sama dengan PDB Jepang dan Jerman saat ini ditambahkan bersama-sama.
Perusahaan juga mempekerjakan 70.000 orang di seluruh dunia.
Meski begitu, VOC juga teramat jahat. Meskipun membawa kemakmuran Belanda dan berhasil menghubungkan dunia, mereka membawa penderitaan yang mengerikan bagi banyak orang.
Selama dua abad VOC melakukan apa saja untuk memastikan asetnya terlindungi dan keuntungan tinggi.
Itu termasuk perdagangan budak, penindasan kolonial, dan perlakuan buruk yang tidak masuk akal terhadap karyawan.
VOC diperkirakan telah mengangkut, atau lebih tepatnya mengungsikan sebanyak 50.000 orang dari Afrika untuk melayani atau berdagang sebagai budak di koloninya.
Baca juga: Perlawanan Etnis Tionghoa terhadap VOC
Belum lagi di Indonesia, yang juga dulu sempat menjadi korban kerakusan VOC.
Keberhasilan perusahaan perdagangan internasional seperti VOC telah selamanya menodai masa lalu kolonial Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.