Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahlawan Hotel Rwanda Dipenjara 25 Tahun karena Terorisme

Kompas.com - 21/09/2021, 07:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

KIGALI, KOMPAS.com - Paul Rusesabagina (67), orang yang digambarkan sebagai pahlawan Hotel Rwanda dalam film nominasi Oscar, dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena terorisme.

Pengadilan Rwanda menyatakan, Paul Rusesabagina bersalah atas dukungannya kepada kelompok pemberontak di balik serangan mematikan pada 2018 dan 2019.

Keluarganya menyebut persidangan itu palsu, dan berkata bahwa dia dibawa dari pengasingan ke Rwanda secara paksa, demikian laporan BBC.

Baca juga: Pahlawan Hotel Rwanda, Paul Rusesabagina, Didakwa dengan Terorisme

Pahlawan Hotel Rwanda itu sebelumnya tinggal di Amerika Serikat (AS), dan dia mengaku prihatin dengan vonis tersebut.

Perjalanan Sang Pahlawan Hotel Rwanda dari tokoh terkenal menjadi musuh negara terjadi seiring meningkatnya kritiknya terhadap pemerintah.

Awalnya, Paul Rusesabagina dipuji atas tindakannya saat terjadi genosida 27 tahun lalu.

Dalam film Hotel Rwanda, Paul Rusesabagina yang diperankan oleh Don Cheadle ditampilkan sebagai manajer hotel yang berhasil melindungi lebih dari 1.000 orang yang mencari perlindungan.

Dalam kurun waktu 100 hari sejak April 1994, 800.000 orang yang sebagian besar dari suku Tutsi, dibantai oleh para ekstremis dari komunitas Hutu.

Akan tetapi, beberapa penyintas mempertanyakan versi kejadian dalam film Hotel Rwanda yang rilis pada 2005 tersebut.

Baca juga: Jaminan Ditolak, Pahlawan Hotel Rwanda Dijatuhi 13 Dakwaan Termasuk Terorisme

Ketika profil Paul Rusesabagina naik setelah film Hotel Rwanda rilis, kritiknya terhadap pemerintah pasca-genosida dan Presiden Paul Kagame juga semakin gencar dan didukung banyak orang.

Dia berbicara tentang pelanggaran hak asasi manusia dan menuduh pemerintah menargetkan Hutu.

Selama tinggal di pengasingan, Paul Rusesabagina kemudian memimpin koalisi oposisi yang memiliki gerakan bersenjata, yakni Front Pembebasan Nasional (FLN).

Dalam pesan video 2018, ia menyerukan perubahan rezim dengan berujar, "Waktunya telah tiba bagi kita untuk menggunakan segala cara yang mungkin guna membawa perubahan di Rwanda".

FLN dituduh melakukan serangan pada 2018 dan 2019 yang menewaskan sembilan orang.

Rusesabagina mengatakan, dia tidak pernah meminta siapa pun untuk menargetkan warga sipil, tetapi mengaku mengirim uang kepada kelompok itu.

Sebanyak 20 orang lainnya diadili bersama Paul Rusesabagina, beberapa di antaranya adalah anggota FLN yang melibatkan pahlawan Hotel Rwanda itu dalam bukti mereka.

Baca juga: Cerita Sukses Rwanda sebagai Negara Termiskin di Dunia dalam Tangani Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com