Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Selam Nuklir Baru Australia Akan Dilarang Masuk Perairan Selandia Baru

Kompas.com - 16/09/2021, 09:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Kapal selam nuklir baru Australia akan dilarang masuk wilayah perairan Selandia Baru, tegas Perdana Menteri Jacinda Ardern.

Selandia Baru ia katakan tidak akan mencabut larangan sejak 1985 terhadap kapal bertenaga nuklir untuk memasuki perairannya.

Hal tersebut disampaikan Ardern pada Kamis (16/9/2021) setelah Australia yang merupakan sekutu utama Selandia Baru, mengumumkan pengembangan armada kapal selam nuklir.

Baca juga: Jalin Kemitraan dengan AS-Inggris, Australia Bakal Punya Kapal Selam Bertenaga Nuklir

Ardern mengatakan, PM Australia Scott Morrison sudah memberitahu dia tentang rencana Canberra mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir dengan bantuan Amerika Serikat dan Inggris.

"Pengaturan ini sama sekali tidak mengubah hubungan keamanan dan intelijen kami dengan ketiga negara itu, serta Kanada," kata Ardern dikutip dari AFP.

Namun, dia juga mengatakan Selandia Baru akan mempertahankan larangan masuk bagi kapal bertenaga nuklir sejak 1985, yang berarti Wellington tidak akan mengizinkan kapal selam nuklir Australia masuk perairannya.

"Posisi Selandia Baru dalam kaitannya dengan larangan kapal bertenaga nuklir di perairan kita tetap tidak berubah," lanjut Ardern.

Larangan itu diperkenalkan setelah uji coba nuklir Perancis di Pasifik, dan menyebabkan Angkatan Laut AS melarang kapal perangnya memasuki pelabuhan Selandia Baru selama lebih dari 30 tahun.

Kapal perusak USS Sampson sempat berkunjung ke Selandia Baru pada akhir 2016, tetapi hanya setelah perdana menteri "Negeri Kiwi" saat itu, John Key, memberikan pengecualian khusus,.

Key berdalih, saat itu yakin kapal tersebut tidak bertenaga nuklir atau membawa senjata nuklir.

Kebijakan resmi AS adalah untuk tidak mengonfirmasi atau menyangkal apakah kapalnya memiliki kemampuan nuklir.

Baca juga: AS-Inggris Beri Australia Kapal Selam, China: Mentalitas Perang Dingin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com