Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bersejarah dan Mengejutkan tentang Jembatan Golden Gate

Kompas.com - 09/09/2021, 18:44 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

Tetapi ketika baja tiba di San Francisco dicat dengan warna merah menyala sebagai primer, arsitek konsultan memutuskan bahwa warnanya sangat terlihat dan lebih enak dipandang.

Warna jembatan pum secara resmi disebut sebagai "oranye internasional".

Baca juga: Cegah Bunuh Diri, Jembatan Golden Gate Bakal Dipasang Jaring

Keramaian HUT ke-50 Buat Jembatan Merosot

San Francisco merayakan ulang tahun ke-50 Jembatan Golden Gate pada 24 Mei 1987 dengan mengumpulkan banyak orang berjalan kaki di jembatan.

Jembatan itu lantas mulai bergoyang dan bergoyang dengan sekitar 300.000 orang yang memadatinya seperti ikan sarden.

Bagian tengah jembatan merosot tujuh kaki di bawah beban yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyebabkan lengkungan ikoniknya menjadi rata.

Para pejabat dengan cepat menutup jembatan, mencegah tambahan 600.000 orang untuk menyeberang.

Insinyur kemudian mengatakan bahwa jembatan, yang dibangun untuk menekuk, tidak pernah berada dalam bahaya runtuh.

Baca juga: Jembatan Barelang, “Golden Gate” Indonesia Peninggalan BJ Habibie

Butuh 30 Tahun untuk Hilangkan Cat Timbal

Pada 1930-an, Jembatan Golden Gate dilapisi dengan primer yang terdiri dari dua pertiga timah.

Para arsitek melapisi cat berbasis timbal untuk melindungi struktur baja dari korosi, tetapi mereka kemudian mengetahui bahwa timbal berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Upaya pembersihan besar-besaran untuk menghilangkan semua cat berbahan dasar timbal dari jembatan dimulai pada tahun 1965 dan berakhir pada tahun 1995.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Warna Cat yang Mengandung Banyak Timbal

Saat ini, cat primer berbahan dasar seng digunakan sebagai gantinya.

Distrik Jalan Raya dan Transportasi Jembatan Golden Gate menyebut seng sebagai "logam pengorbanan" yang melindungi baja dari karat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com