Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kasus Melonjak Lagi, Strategi Hidup Bersama Covid-19 Singapura Terancam

Kompas.com - 07/09/2021, 17:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

Singapura juga kembali melarang semua pertemuan di tempat kerja mulai Rabu (8/9/2021).

Wong mendorong warga “Negeri Singa” untuk menghindari acara sosial yang tidak perlu saat mereka berusaha menahan wabah.

Dia mengeklaim kebijakan baru Singapura dan tingginya tingkat vaksinasi adalah faktor membuat negara itu mampu mempertahankan tingkat keterbukaan selama wabah baru ini.

"Tetapi jika terlepas dari upaya terbaik itu, kami menemukan jumlah kasus serius yang membutuhkan oksigen di perawatan ICU meningkat tajam, maka kami mungkin tidak memiliki pilihan selain mengencangkan postur kebijakan kami secara keseluruhan, jadi kami tidak boleh mengesampingkannya (wabah baru)," katanya.

Baca juga: Lawan Pengaruh China, Wapres AS Kamala Harris Temui Pemimpin Singapura

Peringatan untuk negara lain

Wabah baru Singapura datang ketika negara-negara lain di kawasan ini, yang sebelumnya menyasar strategi “nol Covid”, bergerak menuju kebijakan serupa dengan strategi “hidup bersama Covid”.

Jutaan penduduk di negara bagian New South Wales dan Victoria di Australia telah hidup dalam penguncian selama berbulan-bulan. Pihak berwenang setempat berusaha menahan wabah Delta. Sejak itu mereka mengakui bahwa itu tidak mungkin.

Pada Agustus, Pemerintah Australia akhirnya mengumumkan setelah 70 persen orang di atas 16 tahun menerima dua dosis vaksin Covid-19, akan ada pelonggaran pembatasan yang stabil.

Namun hingga Senin (6/9/2021), hanya 38,4 persen populasi Australia yang divaksinasi penuh.

Beberapa pemimpin negara bagian Australia memperingatkan agar tidak membuka perbatasan negara sebelum waktunya, dan mempertanyakan mengapa mereka rela mengekspos populasi mereka ke virus.

Australia Barat dan Queensland saat ini tidak memiliki kasus Covid-19 dalam masyarakatnya.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Jumlah Pasien Covid-19 Kritis di Singapura Meningkat | Tiga Peluru Dikirim ke Paus Fransiskus

“Kami memiliki beberapa komunitas yang paling bebas, paling terbuka, dan menarik di dunia. Kami ingin tetap seperti itu sementara populasi kami divaksinasi,” kata Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan pada 30 Agustus.

"Gagasan bahwa kita secara prematur memutuskan untuk dengan sengaja mengimpor virus ... adalah kegilaan total," tambahnya.

Beberapa ahli epidemiologi mengatakan jika pembatasan dilonggarkan sebelum tingkat vaksinasi di komunitas rentan cukup tinggi, hasilnya bisa menjadi bencana besar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com