KOMPAS.com - Pulau Christmas punya pesona yang khas. Dihuni jutaan kepiting merah, pulau yang berada di wilayah Australia ini punya keunikan yang tiada duanya.
Jutaan kepiting memenuhi jalanan pulau inisetiap awal musim hujan.
Ada 14 spesies kepiting yang menghuni pulau, dengan spesies yang paling banyak adalah kepiting merah.
Baca juga: Kapal Penangkap Kepiting Jepang dan Kapal Kargo Rusia Tabrakan, 3 Orang Tewas
Diperkirakan terdapat 50 juta kepiting darat yang memenuhi Pulau Christmas.
Pada awal musim hujan, mereka memenuhi jalanan untuk bermigrasi ke laut, dan selanjutnya berkembang biak.
Kepiting ini tak bisa ditangkap begitu saja. Bahkan, selain dibuatkan jalur khusus untuk migrasi, mereka juga amat dilindungi.
Kepiting-kepiting itu sebelum bermigrasi memenuhi jalan, hidup dalam lubang-lubang di hutan.
Biasanya mereka makan daun-daun gugur, buah, bunga, hewan mati, hingga biji-bijian.
Baca juga: Mengapa Rajungan, Udang, dan Kepiting Berubah Kemerahan Saat Dimasak?
Dilansir Life Gate, migrasi yang ditempuh kepiting-kepiting tersebut sekitar 8 km.
Dalam jarak tersebut, mereka bisa menghabiskan selama lima hingga tujuh hari.
Biasanya kepiting jantan akan lebih dulu sampai daripada kepiting betina. Setelah sampai di pantai, kepiting jantan akan menggali lubang.
Lubang tersebut harus dilindungi dari kepiting jantan lainnya. Kemudian perkawinan kepiting dilakukan di dekat lubang tersebut.
Setelah itu, kepiting jantan akan kembali ke hutan sementara kepiting betina tetap berada di sekitar lubang selama dua minggu untuk bertelur.
Setelah bertelur, kepiting betina baru kembali ke hutan dan meninggalkan telurnya di lubang. Telur kepiting yang sudah menetas akan tinggal di laut selama tiga hingga empat minggu.
Anak-anak kepiting akan meninggalkan laut dan pergi ke hutan untuk tumbuh di sana.
Baca juga: Kepiting Kebal Corona Dijual dengan Harga Lebih dari Rp 3 Juta