Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Anggota Taliban Diklaim Tewas Melawan Pasukan Gerilya di Lembah Panjshir

Kompas.com - 31/08/2021, 18:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

KABUL, KOMPAS.com - Delapan anggota Taliban dilaporkan tewas saat melawan pasukan gerilya Afghanistan di Lembah Panjshir.

Panjshir merupakan satu-satunya wilayah yang belum dikuasai oleh milisi itu sejak merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus.

Baca juga: Pemimpin Veteran Afghanistan Berencana Temui Taliban untuk Bentuk Front Baru Penentu Pemerintahan Selanjutnya

Fahim Dashti, juru bicara Tentara Perlawanan Nasional (NRF) dilansir Sky News Selasa (31/8/2021) menyatakan, baku tembak pecah di wilayah barat lembah.

Dia mengeklaim delapan milisi Taliban tewas, dan banyak anggota lainnya terluka. Sementara NRF mengeklaim hanya dua anggotanya yang terluka.

Sejak Taliban menguasai Afghanistan, sisa-sisa pasukan pemerintah maupun kelompok penentang berkumpul di Lembah Panjshir.

Mereka bergabung bersama Ahmad Massoud, pemimpin Aliansi Utara putra Ahmad Shah Massoud, tokoh perlawanan sejak invasi Uni Soviet.

Bersamanya ada Amrullah Saleh, mantan wakil presiden yang mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin yang sah.

Klaim yang diutarakan Dashti terjadi setelah pasukan AS menyelesaikan proses penarikan mereka dari Afghanistan.

Komandan CENTCOM (Komando Sentral) Jenderal Kenneth McKenxie mengumumkan, AS pun resmi mengakhiri perang mereka selama 20 tahun terakhir.

Baca juga: Mantan Tentara Inggris Ini Buat Rute Pelarian bagi Dia dan 400 Orang di Wilayah Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com