Negara-negara asing juga bergegas mengevakuasi staf dan warga negara mereka dari negara itu menjelang tenggat waktu 31 Agustus, yang ditetapkan Presiden AS Joe Biden untuk penarikan penuh pasukan Amerika dari Afghanistan.
Cabang ISIS Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-K, pertama kali muncul di provinsi Nangarhar pada 2015, tetapi mendapat tekanan dalam beberapa tahun terakhir dari koalisi pimpinan AS, tentara Afghanistan, dan Taliban sendiri.
Namun, mereka tetap memiliki kemampuan untuk melakukan serangan fatal di Kabul.
Jenderal Kenneth McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengatakan kepada wartawan, bahwa begitu Amerika Serikat mengonfirmasi siapa yang berada di balik serangan itu, "kami akan memburu mereka."
Dia juga mengatakan, ada ancaman serangan lebih lanjut dari bom Kabul Afghanistan, termasuk bom kendaraan, juga serangan pada salah satu dari puluhan pesawat yang terbang masuk dan keluar dari bandara saat evakuasi berlanjut.
Baca juga: ISIS-K Dalang di Balik Bom Bunuh Diri Kabul Afghanistan, Joe Biden Bersumpah Memburu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.