Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Tunjuk Mantan Tahanan Teluk Guantanamo sebagai Menteri Pertahanan Afghanistan yang Baru

Kompas.com - 26/08/2021, 07:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

KABUL, KOMPAS.com - Seorang mantan tahanan Teluk Guantanamo ditunjuk sebagai penjabat menteri pertahanan Taliban, setelah kelompok itu mengambil alih Afghanistan.

Mullah Abdul Qayyum Zakir, yang lahir pada 1973, dibebaskan dari kamp terkenal yang berbasis di Kuba, yang dikelola oleh AS, selama Kepresidenan George W Bush pada 2007, menurut sumber berita Arab.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Taliban Perintahkan Pekerja Wanita Tinggal di Rumah | Ganti Kondom dengan Perekat, Pria Ini Tewas

Dia awalnya ditangkap oleh pasukan AS setelah melakukan invasi ke Afghanistan pada 2001. Zakir dikabarkan ditandai dengan nomor delapan saat berada di penjara.

Setelah memberi tahu para pejabat Amerika bahwa dia tidak berniat kembali ke medan perang, dia akhirnya dibebaskan.

Namun setelah dibebaskan, ia diyakini mengarahkan operasi militer di Helmand sebelum mengambil alih sebagai komandan militer umum Taliban.

Pada Selasa (24/8/2021), saluran berita Arab mengutip Al-Jazeera mengutip sumber-sumber Taliban, melaporkan bahwa Zakir sekarang menjadi menteri pertahanan kelompok itu.

Zakir dikatakan sebagai “teman pribadi” Ismail Qaani (kepala pasukan elite Quds Iran), dan sebelumnya telah menerima sistem senjata canggih dari tetangga Timur Tengah itu.

Menurut situs berita Arab Alarby, Zakir bertanggung jawab atas pasukan yang memasuki istana kepresidenan Afghanistan di Kabul awal bulan ini, setelah pemerintahan resmi yang dipimpin oleh presiden Ashraf Ghani runtuh.

Daily Mail melaporkan pada Selasa (24/8/2021), Zakir juga dikatakan sebagai penentang keras pembicaraan damai yang terjadi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan sebelum pengambilalihan.

Baca juga: Pemimpin Perlawanan Afghanistan Pilih Mati daripada Menyerah kepada Taliban

Lahir di Provinsi Helmand, Zakir dilaporkan bermigrasi dari Afghanistan ke Pakistan setelah menyelesaikan sekolah.

Dia bergabung dengan salah satu partai politik yang berjuang melawan pendudukan Soviet di negara itu, yang berakhir pada 1989.

Zakir kemudian bergabung dengan Taliban yang baru terbentuk setelah muncul di bawah kepemimpinan Mullah Omar.

Ketika dia ditangkap pada 2001, Zakir adalah wakil kepala baru dari Taliban dan kemudian dikenal sebagai Abdullah Ghulam Rasoul, menurut New York Times.

Pada sidang 2007, Zakir mengatakan kepada pejabat Amerika bahwa dia ingin kembali ke rumah dan bergabung dengan keluarganya, bekerja di tanahnya, dan membantu keluarganya.

“Saya telah melihat gambar-gambar bahwa Afghanistan sedang dibangun kembali, dan saya senang bahwa Amerika sedang membangun kembali negara saya. Saya tidak melihat alasan mengapa saya harus melawan Amerika,” tambahnya dalam persidangan saat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com