Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Larang Warga Afghanistan ke Bandara Kabul, Takkan Beri Perpanjangan ke AS dan Sekutunya

Kompas.com - 24/08/2021, 21:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban melarang warga Afghanistan untuk pergi ke bandara Kabul, seraya menolak memberi perpanjangan waktu kepada AS dan sekutunya.

Juru bicara milisi Zabihullah Mujahid menyatakan, tidak akan ada lagi penerbangan evakuasi setelah 31 Agustus.

Dia mengancam segala penundaan hanya akan menciptakan ketegangan baru yang bisa berujung pada perang baru.

Baca juga: Lembah Panjshir, antara Kartu As atau Bumerang Pejuang Afghanistan Melawan Taliban

Setiap harinya sejak milisi menguasai ibu kota pada 15 Agustus, ribuan orang dievakuasi dari Afghanistan.

Pemerintah Inggris mengeluh tidak semua warganya maupun penduduk Afghanistan bakal terangkut tepat waktu.

Sebelumnya, Mujahid menyatakan akan ada konsekuensi jika negara Barat tidak segera angkat kaki pada 31 Agustus.

Juru bicara yang sosoknya dianggap misterius tersebut mengulangi ancamannya dalam konferensi pers, dikutip The Sun Selasa (24/8/2021).

"Momen 31 Agustus merupakan waktu yang diberikan. Lebih dari itu akan dianggap melanggar perjanjian," kata Mujahid.

Dia menyatakan selama kurang lebih sepekan ke depan, AS dan sekutunya harus menyelesaikan proses evakuasi mereka.

Baca juga: Pasukan Gerilya Afghanistan Klaim Taliban Mundur karena Kalah di Lembah Panjshir

"Setelah itu kami tidak akan mengizinkan mereka memasuki negara kami, dan akan mengambil pendekatan tertentu," ancamnya.

Selain itu, Mujahid juga melarang warga Afghanistan untuk pergi ke Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Diwartakan BBC, Mujahid bahkan melontarkan peringatan kepada AS untuk tidak coba-coba mengajak warganya kabur.

"Kami meminta kepada Anerika, jangan pernah mendukung warga kami untuk pergi. Kami membutuhkan bakat mereka," kata dia.

Baca juga: Taliban Berkuasa, Tentara Wanita Afghanistan yang Dilatih AS Bakar Seragamnya

Sejak 14 Agustus, total 21 orang tewas baik karena terinjak, jatuh, hingga ditembak di bandara Kabul.

Dia juga mengeklaim Taliban tidak berniat mengincar seseorang sebagai ajang balas dendam. "Kami sudah memaafkan yang lalu," ujar Mujahid.

Mujahid mengaku tidak tahu petinggi Taliban melangsungkan pertemuan dengan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) pada Senin (23/8/2021).

Sumber CIA mengungkapkan, Direktur William Burns bertemu dengan salah satu pendiri Mullah Abdul Ghani Baradar.

Baca juga: Karena Taliban, ARMY Afghanistan Sembunyikan atau Bakar Album BTS Mereka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com