Penembakan yang membunuh Maryam adalah yang terbaru dalam serangkaian eskalasi serangan selama 2 bulan terakhir di Idlib, benteng terakhir yang dikuasai pemberontak di Suriah, menurut PBB.
Kekerasan terbaru terjadi meskipun gencatan senjata ditandatangani pada Maret 2020 antara Turki, yang mendukung kelompok bersenjata oposisi yang menguasai sebagian besar provinsi Idlib, dan Rusia, sekutu terdekat pemerintah Suriah.
Sekitar 4 juta warga sipil yang saat ini masih tinggal di Idlib, kebanyakan wanita dan anak-anak.
PBB memperkirakan ada 2,8 juta orang terlantar di barat laut Suriah, banyak yang berlindung di kamp-kamp pengungsian yang sangat penuh sesak.
Mereka tidak punya tempat untuk lari karena Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutunya secara bertahap melakukan eskalasi serangan untuk merebut kembali sebagian besar wilayah yang hilang sejak 2011.
Wakil Koordinator Kemanusiaan Regional PBB Mark Cutts memperingatkan dalam sebuah pernyataan yang didapat Al Jazeera bahwa warga sipil di Idlib telah “menanggung beban eskalasi serangan serius dalam pengeboman, yang paling mematikan sejak gencatan senjata disepakati pada Maret 2020”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.