Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Agustus dalam Sejarah: Pluto Dianggap Bukan Planet pada 2006

Kompas.com - 24/08/2021, 11:25 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - 24 Agustus 2006, Pluto, yang awalnya menyandang gelar planet terkecil di Galaksi Bima Sakti, ditentukan nasibnya.

Pluto dinyatakan bukan lagi sebagai planet dalam tata surya.

Perubahan status ini disepakati Uni Astronomi Internasional (IAU), setelah melakukan klasifikasi ulang tentang kriteria planet dalam tata surya.

Baca juga: Sabuk Kuiper, Tempat Pluto dan Planet Kerdil Lainnya Berada

Seperti sempat diulas Kompas.com (24/8/2020),
Pluto sebelumnya memang dikenal sebagai planet kesembilan dalam jajaran tata surya.

Planet itu juga dikenal sebagai planet terkecil, dan terletak paling jauh dari matahari.

Dilansir Live Science, untuk mendapatkan status sebagai planet, sebuah benda langit harus memenuhi tiga kriteria.

Planet harus mengorbit matahari, memiliki orbit yang bersih dari benda-benda langit lain, dan berbentuk bulat.

Pluto hanya memenuhi dua kriteria, yakni berbentuk bulat dan mengorbit matahari.

Namun, karena orbit Pluto dikelilingi oleh ribuan benda langit lainnya, maka ia kehilangan statusnya sebagai sebuah planet.

Baca juga: Mengapa Pluto Tidak Lagi Disebut sebagai Planet?

Dilansir Britannica, nama Pluto berasal dari nama dewa alam barzah dalam mitologi Romawi, sedangkan dalam mitologi Yunani, dewa ini dikenal dengan nama Hades.

Pluto ditemukan pada 18 Februari 1930 oleh Clyde Tombaugh, seorang astronom yang bekerja di Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona, AS.

Usaha menemukan Pluto sudah dimulai sejak awal abad ke-20 oleh Percival Lowell, pendiri Observatorium Lowell, sekaligus astronom yang terkenal karena penemuan jejak kanal air di Mars.

Usaha penemuan Pluto menemui serangkaian kegagalan, hingga Lowell wafat pada 1916.

Setelah itu, usaha itu dilanjutkan dengan menciptakan kamera astronomi yang didesain khusus untuk menemukan Pluto.

Tombaugh menemukan Pluto di konstelasi bintang Gemini.

Objek langit itu awalnya terlihat seperti bintang yang berkedip lemah. Ternyata, objek itu mengorbit matahari dalam kecepatan lambat.

Baca juga: 6 Fakta Makemake, Planet Katai yang Bikin Pluto Bukan Lagi Planet

Awalnya, Lowell dan para astronom lainnya memprediksi bahwa Pluto akan memiliki ukuran yang lebih besar dan bersinar lebiih terang.

Penemuan Tombaugh akhirnya diterima sebagai planet kesembilan, dan diberi simbol, P, yang merujuk pada huruf awal nama Pluto dan inisial dari Percival Lowell, untuk menghormati jasanya.

Ukurannya yang kecil dan jaraknya yang teramat jauh, membuat teleskop terbaik di Bumi kesulitan untuk menangkap detail permukaannya.

Hingga akhirnya pesawat antariksa AS, New Horizons, berhasil terbang ke Pluto dan Charon pada Juli 2015.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com