Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Presiden Afghanistan Benar-benar Tak Punya Pilihan Selain Pergi

Kompas.com - 18/08/2021, 11:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNBC,NBC News

KABUL, KOMPAS.com - Presiden Ashraf Ghani pernah berjanji untuk membangun kembali Afghanistan.

Tapi, dilansir NBC News, pada Minggu (15/8/2021), Ghani melarikan diri dari negara itu, beberapa jam setelah Taliban memasuki ibu kota Kabul.

Dia, meninggalkan warisan janji-janji yang mulia tetapi tidak terpenuhi.

Baca juga: Dikepung Taliban, Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan

Ghani, pergi setelah tujuh tahun naik ke tampuk kekuasaan pada Agustus 2014, dengan visi membangun sebuah negara yang dapat bergerak, melampaui perang, dan dimodernisasi.

Sering dicap sebagai teknokrat dan dianggap sebagai pakar di negara-negara gagal, Ghani menekankan upaya untuk mengendalikan korupsi.

Dia juga berjanji meningkatkan peluang ekonomi dan memperkuat perlindungan hak asasi manusia, khususnya, hak-hak perempuan.

Tetapi, Taliban bangkit kembali. Dukungan politik Afghanistan yang hangat, namun ditambah dukungan internasional yang berkurang, membuatnya tidak memiliki banyak pilihan.

Apalagi, militer AS juga ditarik.

Baca juga: Profil Pemimpin Dunia: Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan

Alex Thier, mantan pejabat Badan Pembangunan Internasional AS, yang juga penasihat pemerintah Afghanistan setelah jatuhnya Taliban, mengatakan bahwa Ghani sudah bekerja keras.

Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun dukungan internasional untuk proyek-proyek perbaikan institusi Afghanistan.

Tetapi, Thier menyebut, pekerjaan itu tak sepenuhnya terlaksana ketika Ghani berurusan dengan realitas politik "negara yang retak" sebagai presiden.

"Dia lebih seperti seorang teknokrat dan visioner daripada dia seorang pemimpin politik, dan saya pikir itu sangat menantang dan mahal," ujar Thier.

"Kenyataannya, Afghanistan adalah negara multietnis yang beragam dengan banyak pusat kekuasaan yang berbeda dan banyak tuntutan kompromi," kata Thier.

Baca juga: Taliban: Tidak Ingin Monopoli Afghanistan, Hanya Presiden Ashraf Ghani Harus Dicopot

Selama masa kepresidenannya, Taliban mampu memperkuat kehadiran mereka di Afghanistan, yang akhirnya menjadi begitu kuat sehingga Ghani tidak dilibatkan dalam pembicaraan damai antara AS dan Taliban pada September 2019.

Dan pada hari Minggu, kebangkitan Taliban mengubah segalanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com