Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Bagian India Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 pada Pekerja Migran

Kompas.com - 17/08/2021, 12:44 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

THIRUVANANTHAPURAM, KOMPAS.com - Saat seorang petugas kesehatan menyeka kulit lengannya dengan tisu alkohol dan menyiapkan alat suntik, Kartik Biswas merasakan kelegaan yang luar biasa.

Dilansir Al Jazeera, dia akhirnya segera menerima dosis pertama vaksin Covid-19, sebagai bagian dari upaya negara bagian Kerala di India selatan, untuk menginokulasi beberapa orang yang paling terpinggirkan di negara itu: Pekerja migran.

Amat jarang pekerja migran, yang merupakan seperlima dari 100 juta tenaga kerja India, secara khusus ditargetkan mendapat bantuan negara.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Harga PCR di India Lebih Murah Dibanding RI

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat di negara bagian pantai selatan memutuskan mendirikan kamp vaksinasi dan memasang poster kesehatan masyarakat dalam bahasa lokal.

Mereka mendesak pekerja migran untuk dilindungi dari virus Covid-19, di tengah meningkatnya kasus.

“Saya berada di rumah selama satu tahun selama penguncian dan saya mendapatkan pekerjaan saya kembali dengan susah payah," ujar Biswas, salah satu pekerja migran di bidang konstruksi.

"Jika saya menderita penyakit sekarang, siapa yang akan mengurus keluarga saya? (Karena itu) saya bertekad untuk divaksinasi,” tambahnya.

Penguncian berulang kali menutup industri, yang menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Sementara gelombang kedua wabah corona yang brutal pada Mei lalu, membanjiri sistem perawatan kesehatan di India, negara yang terkena dampak terburuk kedua secara global setelah AS.

Baca juga: Para Dokter di India Khawatir Terjadi Gelombang Penyakit Diabetes Setelah Tsunami Covid-19

Biswas, yang pindah ke Kerala dari Kolkata empat tahun lalu, termasuk di antara 500 pekerja yang divaksinasi di kamp tiga hari yang diadakan departemen tenaga kerja.

Negara bagian itu telah memberi sekitar 34.000 pekerja dosis pertama dan sekitar 1.000 dosis kedua, dari total 300.000 dosis.

India memang bertujuan untuk memvaksinasi semua warga negara yang bersedia dan memenuhi syarat pada akhir tahun.

Tetapi upaya vaksinasi kurang maksimal karena adanya kekurangan, keraguan, dan apa yang disebut "kesenjangan digital".

Pekerja migran pun termasuk di antara yang paling terpukul oleh pandemi.

Sebanyak 11,4 juta orang kembali ke negara bagian asal mereka selama penguncian, ketika tak ada pekerjaan.

Baca juga: Ringankan Beban Pekerja Migran Indonesia, Pemerintah Bebaskan Biaya Penempatan Kerja

Namun, sebagian besar kegiatan ekonomi telah dilanjutkan karena pemerintah negara bagian melonggarkan pembatasan dengan penurunan infeksi.

Tingkat pengangguran secara bertahap menurun, menurut data dari lembaga think-tank independen.

Negara-negara seperti Kerala, magnet migran selama dekade terakhir, menerima migran dari seluruh India untuk kembali mencari pekerjaan di perhotelan, pabrik, dan lokasi konstruksi.

Baca juga: Resep Turmeric Chai Latte, Teh dari India untuk Imunitas Tubuh

“Kami memiliki populasi pekerja migran yang sangat besar dan mereka semua harus divaksinasi," kata S Chithra, komisaris tenaga kerja Kerala.

"Kami memang mendapatkan dosis terbatas, tetapi kami membagi apa yang kami dapatkan dan mengadakan kamp vaksinasi terpisah untuk pekerja migran,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com