Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Negara Bagian India Mulai Lakukan Vaksinasi Covid-19 pada Pekerja Migran

THIRUVANANTHAPURAM, KOMPAS.com - Saat seorang petugas kesehatan menyeka kulit lengannya dengan tisu alkohol dan menyiapkan alat suntik, Kartik Biswas merasakan kelegaan yang luar biasa.

Dilansir Al Jazeera, dia akhirnya segera menerima dosis pertama vaksin Covid-19, sebagai bagian dari upaya negara bagian Kerala di India selatan, untuk menginokulasi beberapa orang yang paling terpinggirkan di negara itu: Pekerja migran.

Amat jarang pekerja migran, yang merupakan seperlima dari 100 juta tenaga kerja India, secara khusus ditargetkan mendapat bantuan negara.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat di negara bagian pantai selatan memutuskan mendirikan kamp vaksinasi dan memasang poster kesehatan masyarakat dalam bahasa lokal.

Mereka mendesak pekerja migran untuk dilindungi dari virus Covid-19, di tengah meningkatnya kasus.

“Saya berada di rumah selama satu tahun selama penguncian dan saya mendapatkan pekerjaan saya kembali dengan susah payah," ujar Biswas, salah satu pekerja migran di bidang konstruksi.

"Jika saya menderita penyakit sekarang, siapa yang akan mengurus keluarga saya? (Karena itu) saya bertekad untuk divaksinasi,” tambahnya.

Penguncian berulang kali menutup industri, yang menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Sementara gelombang kedua wabah corona yang brutal pada Mei lalu, membanjiri sistem perawatan kesehatan di India, negara yang terkena dampak terburuk kedua secara global setelah AS.

Biswas, yang pindah ke Kerala dari Kolkata empat tahun lalu, termasuk di antara 500 pekerja yang divaksinasi di kamp tiga hari yang diadakan departemen tenaga kerja.

Negara bagian itu telah memberi sekitar 34.000 pekerja dosis pertama dan sekitar 1.000 dosis kedua, dari total 300.000 dosis.

India memang bertujuan untuk memvaksinasi semua warga negara yang bersedia dan memenuhi syarat pada akhir tahun.

Tetapi upaya vaksinasi kurang maksimal karena adanya kekurangan, keraguan, dan apa yang disebut "kesenjangan digital".

Pekerja migran pun termasuk di antara yang paling terpukul oleh pandemi.

Sebanyak 11,4 juta orang kembali ke negara bagian asal mereka selama penguncian, ketika tak ada pekerjaan.

Namun, sebagian besar kegiatan ekonomi telah dilanjutkan karena pemerintah negara bagian melonggarkan pembatasan dengan penurunan infeksi.

Tingkat pengangguran secara bertahap menurun, menurut data dari lembaga think-tank independen.

Negara-negara seperti Kerala, magnet migran selama dekade terakhir, menerima migran dari seluruh India untuk kembali mencari pekerjaan di perhotelan, pabrik, dan lokasi konstruksi.

“Kami memiliki populasi pekerja migran yang sangat besar dan mereka semua harus divaksinasi," kata S Chithra, komisaris tenaga kerja Kerala.

"Kami memang mendapatkan dosis terbatas, tetapi kami membagi apa yang kami dapatkan dan mengadakan kamp vaksinasi terpisah untuk pekerja migran,” tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/17/124434270/negara-bagian-india-mulai-lakukan-vaksinasi-covid-19-pada-pekerja-migran

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke