WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden sekali lagi membela keputusannya menarik pasukan dari Afghanistan, yang berujung kepada berkuasanya Taliban.
"Saya adalah Presiden AS dan gangguan kecil tidak akan menghentikan saya," ujar dia dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Presiden dari Partai Demokrat itu mengaku "sedih" dengan situasi yang mengkhawatirkan yang terjadi terutama di Kabul.
Baca juga: Juru Bicara Taliban Mendadak Telpon Seorang Penyiar TV saat Siaran Langsung, Ini Katanya...
Dia berjanji untuk membahas hak-hak perempuan dan anak-anak yang terancam dengan kembali berkuasanya pemberontak.
Meski begitu, Biden menegaskan keputusannya tidak berubah untuk membawa pulang pasukan AS, meski dirinya harus menghadapi kritik.
"Saya berdiri teguh dengan keputusan saya. Setelah 20 tahun, saya tahu tidak pernah ada waktu yang tepat untuk menarik diri," kata dia.
Dia menuturkan berada dalam pilihan sulit sejak pendahulunya, Donald Trump, menjalin keputusan dengan Taliban.
Pilihannya adalah mundur sesuai kesepakatan pada 1 Mei, atau memutuskan bertempur setelah kesepakatan berakhir.
Dilansir BBC Senin (16/8/2021), presiden berusia 78 tahun itu menyebut tidak ada janji pasukan AS bakal terlindungi setelah 1 Mei.
Baca juga: Lari dari Taliban, 5 Warga Afghanistan Tewas Saat Rebutan Naik Pesawat di Bandara Kabul
Presiden ke-46 AS itu mengakui, dia sendiri tidak menyangka Afghanistan bakal jatuh ke tangan pemberontak setelah digempur selama sekitar empat bulan.
"Kami memberikan mereka peluang untuk menentukan masa depan mereka. Kami tentu tak bisa membantu mereka terus," papar Biden dikutip AFP.
Dia menegaskan meski pasukan AS ditarik pulan, kepentingan "Negeri Uncele Sam" di Afghanistan tetap tak berubah.
Yakni memastikan Afghanistan tidak menjadi sarang teroris yang bisa mengancam AS, dan akan merespons setiap ancaman.
Baca juga: Taliban Berhasil Kuasai Afghanistan: Banyak Negara Padati Bandara Kabul, KBRI Pertahankan Kantor
"Misi di Afghanistan sejak awal tidak pernah tentang membangun negara," kata mantan wakil Barack Obama tersebut.
Dia pun memeringatkan Taliban untuk tidak berusaha mengancam upaya evakuasi warganya, atau warga Afghanistan yang membantu mereka.
"Kami akan mempertahankan rakyat kami dengan kekerasan jika diperlukan," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.